Senin, 24 Oktober 2016

Filsafat Yunani Kuno



FILSAFAT  YUNANI  KUNO

Dalam mempelajari sejarah filsafat yunani, berarti menyaksikan kelahiran filsafat. Filsafat lahir diawali dengan adanya para filusuf pertama yang memiliki keraguan atas mitos-mitos atau dongeng tentang asal muasal segala sesuatu,baik alam semesta maupun manusia yang tidak bisa di terima oleh akal manusia. Sudah barang tentu kemenangan akal  atas mitos-mitos itu tidak mungkin terjadi dengan tiba-tiba. Kemenangan itu diperoleh secara berangsur-angsur, berjalan hingga berabad-abad.
            Filsafat Yunani kuno didominasi oleh tiga orang terkenal, yaitu Sokrates, Plato, dan Aristoteles. Ketiganya pernah tinggal di Athena dalam waktu lama, dan mereka juga saling mengenal. Sokrates yang paling tua, dan Plato merupakan muridnya, sekitar 400 SM. Sokrates meninggal pada 399 SM, dan Plato memulai karyanya dengan menuliskan ajaran Sokrates, dan kemudian berlanjut dengan menuliskan gagasannay sendiri serta membuka sebuah sekolah. Aristoteles, yang lebih muda, belajar di sekolah Plato, dan akhirnya ia pun membuka sekolah sendiri.
Pada masa setelah Plato dan Aristoteles meninggal, pada 200-an SM, tiga mazhab Filsafat terkenal muncul di sekolah-sekolah yang didirikan oleh Plato dan Aristoteles. Ketiga mazhab ini adalah Stoikisme, Skeptisime, dan Epikureanisme. Ketiganya terus bertahan bahkan hingga masa Kekaisaran Romawi, hingga akhirnya agama Kristen mulai mendominasi sekitar 300-an M, dan bahkan hingga setelah masa itu.

Periode yunani kuno ini disebut dengan periode filsafat alam, disebut demikian karena pada periode ini telah ditandai dengan banyaknya muncul para ahli pikir tentang alam, dimana seluruh arah dan perhatian pemikirannya kepada apa yang diamati pada keadaan alam sekitarnya. Para pemikir ini membuat sejumlah pernyataan-pernyataan tentang gejala alam yang bersifat filsafati, yaitu berdasarkan akal pikir dan tidak berdasarkan pada mitos atau dongeng-dongeng.
Yunani pada masa itu di anggap sebagai gudang ilmu dan filsafat, karena bangsa yunani pada masa itu tidak lagi mempercayai hal-hal yang berbau mitos-mitos. Bangsa yunani ini juga tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap menerima begitu saja, namun mereka menumbuhkan sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis. Sikap ini lah yang menjadi cikal bakal tumbuhnya ilmu pengetahuan modern. Sikap kritis dan tidak mudah untuk menerima ini lah yang menjadikan bangsa yunani tampil sebagai ahli pikir terkenal sepanjang masa.
Pemerintahan Yunani Kuno sering di sebut sebagai cikal bakal pemerintahan demokratis, ini dapat di pahami karena di Negara ini menerapkan kehidupan sosial politik yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·         Setiap warga negara memiliki otonomi dalam bidang hukum dan memiliki kemerdekaan ppolitik untuk mengemukakan pendapat.
·         Ada negara-negara bagian yang disebut polis, kondisi polis pada saat itu sangat kondusif untuk perkembangan intelektual
            Filsafat zaman Yunani kuno mencakup zaman Pra Socrates dan zaman keemasan filsafat. Tokoh-tokoh filosof pada masa itu adalah Thales, Anaximandros, Anaximenes, Pythagoras, dan Heraklitos. Mereka dikenal dengan filosof alam. Sedangkan masa keemasan filsafat dimeriahkan oleh tokoh-tokoh seperti, Socrates, Plato dan Aristoteles.
Tokoh-tokoh filosof pada saat itu dibagi menjadi beberapa golongan berdasarkan bidang kajiannya masing-masing. Berikut merupakan nama-nama Tokohnya berdasarkan bidangnya masing-masing :

A.  Filsuf-Filsuf tentang Alam
Thales (624 SM-546 SM)
Thales lahir di  miletus  digelari bapak filsafat karena dialah orang yang mula - mula berfilsafat. Ia adalah seorang politikus, ahli geometri dan pemikir. Ia juga berjasa dengan meramalkan secara tepat gerhana matahari pada tahun 585 SM. Thales di anggap sebagai Filsuf pertama di Yunani. Ia adalah filsuf yang berusaha untuk menemukan asas atau prinsip alam semesta. Ia tidak tertarik pada mitos tetapi pada pengetahuan mengenai dunia dan bintang. Gelar itu diberikan karena ia mengajukan pertanyaan yang amat mendasar, yang jarang diperhatikan orang, juga orang jaman sekarang. Apa sebenarnya bahan alam semesta ini? Ia sendiri menjawab air. Jawaban ini sebenarnya amat sederhana dan belum tuntas. Belum tuntas karena dari apa air itu ? Thales mengambil air sebagai alam semesta barang kali karena ia melihat nya sebagai sesuatu yang amat diperlukan dalam kehidupan, dan menurut pendapatnya bumi ini terapung di atas air. Menurutnya, prinsip pertama alam semesta ini adalah air. Semua bermula dari air dan berakhir ke air juga. Tidak ada kehidupan tanpa ada air. Tidak ada satu makhluk hidup pun bisa bisa hidup tanpa air, termasuk juga Manusia. Saat ini sejumlah Ilmuwan dalam bidang kedokteran pun menyebutkan bahwa unsur terbanyak dalam tubuh manusia yaitu air ( di atas dari 80%).
Selain hal di atas Thales juga mengembangkan astronomi dan matematika dengan mengemukakan pendapat bahwa bulan bersinar karena memantulkan cahaya matahari, menghitung terjadinya gerhana matahari, dan bahwa kedua sudut alas dari suatu segi tiga sama kaki sama besarnya.
     Anaximandros (610 SM – 546 SM)
Anaximandros adalah murid dari thales. Dia mencoba menjelaskan bahwa substansi pertama itu bersifat kekal dan ada dengan. Anaximandros mengatakan itu udara. Udara merupakan sumber segala kehidupan. Dia adalah orang yang berjasa dalam dunia astronomi dan geografi sebab dia orang pertama yang membuat peta. Anaximandros juga mencari prinsip terakhir yang dapat memberikan 1`pengertian mengenai kejadian-kejadian dalam alam semesta. Seperti yang dilakukan gurunya, Anaximandros juga mencari arkhe ( asas pertama alam semesta ). Pemikirannya dalam memberikan pendapat tentang arkhe adalah ia tidak menunjuk pada salah satu unsur yang dapat di amati oleh panca indra, tetapi ia menunjuk dan memilih pada sesuatu yang tidak dapat di amati oleh panca indra, yaitu to apeiron, “ yang tak terbatas”. Alasannya, sesuatu yang fisik pasti berubah, sedangkan yang berubah pasti bukan arkhe.
Pendapatnya yang lain adalah bumi seperti silinder, lebarnya tiga kali lebih besar dari tinggi nya. Bumi tidak terletak atau bersandar pada sesuatu apa pun. Mengapa bumi tidak jatuh? Karena bumi berada pada pusat jagad raya. Pemikirannya ini harus kita pandang sebagai titik ajaran yang mengherankan bagi orang-orang modern.
Anaximenes (585-528 SM)
Dia adalah murid Anaximandros yang secara substansial pemahamannya tentang alam tidak berbeda dengan gurunya. Ia berpendapat bahwa prinsip yang merupakan asal-usul segala sesuatu yaitu udara. Kenapa udara? Karena udara merupakan bahan dasar yang membentuk semua benda yang ada dalam alam semesta. Jika kumpulan udara sangat banyak maka ia berubah bentuk menjadi awan atau sesuatu yang dapat dipandang oleh mata, jika basah maka ia menjadi air hujan, dan jika awan menjadi semakin padat, maka ia menjadi tanah atau batu atau bahkan badan manusia. Menurutnya jiwa menjamin kesatuan tubuh kita demikianpun udara meliputi segala-galanya. Jiwa sendiri juga tidak lain dari udara saja yang dipupuk dengan bernafas. Maka dia merupakan yang pertama berpikir persamaan antara tubuh manusia dan jagat raya. Pandangan tersebut didasarkan atas alasan:
·         Udara terdapat dimana-mana, dunia itu diliputi oleh udara, tidak ada satu ruanganpun tidak terdapat udara didalamnya maka udara itu tidak ada habisnya.
·         Keistimewaan udara yaitu senantiasa bergerak oleh karena itu udara memegang peranan yang penting dalam berbagai perubahan dalam alam ini.
·          Udara adalah unsur kehidupan karena tak ada sesuatupun yang hidup tanpa udara.
Demikianlah, karena filsafat mereka memfokuskan diri pada kejadian dan gejala alam semesta, maka filsafat mereka disebut dengan filsafat alam. Thales mengasalkan bahwa penciptaan alam ini bersumber dari air, anaximandros pada to apeiron, dan anaximenes pada Udara.

B. Filsuf-filsuf Ilmu pasti dan Metafiska
Pythagoras (570 – 490 SM)
Ilmu sejarah menghadapi banyak kesulitan dalam melukiskan kehidupan dan ajaran Pythagoras. Pythagoras tidak menulis apa-apa dan begitu juga muridnya. Dalam abad ke-5 data-data mengenai kehidupan Pythagoras sudah diselubungi dengan berbagai legenda, sehingga kebenarannya masih dipertanyakan.  Dengan demikian, kita tidak sanggup menentukan unsur-unsur mana yang termasuk ajaran Pythagoras dan muridnya.
Pythagoras lahir di pulau Samos. Tahun kelahirannya tidak diketahui. Kira-kira tahun 530 SM ia berpindah ke kota Kroton, Italia Selatan. Tarekat yang didirikan Pythagoras bersifat religius, bukan politik, seperti yang diperkirakan. Mereka menghormati dewa Apollo. Kaum pythagorean tidak berfilsafat karena alasan-alasan ilmiyah saja, melainkan mereka mempraktikkan filsafat sebagai a way of life.
Ajaran pythagoras yang terkenal adalah bilangan atau angka. Ia menyusun oktaf-oktaf (musik) yang bisa dibaca berdasarkan bilangan (matematik). Menurutnya, nada-nada dalam musik dikuasai oleh hukum-hukum matematis, sehingga untuk menguasai nada-nada diperlukan kemampuan memahami angka-angka. Pythagoraslah yang mengatakan pertama kali bahwa alam semesta itu merupakan satu keseluruhan yang teratur, sesuatu yang harmonis seperti dalam musik. Keharmonisan dapat tercapai denngan mengabungkan hal-hal yang berlawanan, seperti :
a.    Terbatas – Tak Terbatas
b.    Ganjil – Genap
c.    Satu – Banyak
d.   Laki-laki – Perempuan
e.    Bujur sangkar – empat persegi panjang
f.     Diam – gerak
g.    Lurus – Bengkok
h.    Baik – Buruk
i.      Terang – Gelap
j.      Kanan – Kiri
 a2 + b2 = c2
Sebagai seorang yang ahli matematika abadi ia dengan dalilnya, yaitu jumlah dari luas dua sisi sebuah segi tiga siku-siku adalah sama dengan luas sisi miringnya


Herakleitos ( 535 – 475 SM )
Heraklitus hidup antara tahun 535-475 SM di Italia Selatan sekawan dengan Pythagoras dan Xenophanes. Herakleitos membahas mengenai metafisika. Menurutnya, segala sesuatu yang ada di alam semesta itu mengalir, berubah-rubah. Tidak ada sesuatu apapun di muka bumi ini yang tinggal mantap tanpa mengalami perubahan. Pernyataannya yang masyhur "Pantarhei kai uden menei" yang artinya semuanya mengalir dan tidak ada sesuatupun yang tinggal tetap. Apa yang menjadi perubahan itu? Sumber perubahan itu adalah api. Api (panas) adalah lambang perubahan. Api menyebabkan kayu atau bahan apa saja berubah menjadi abu sementara apinya sendiri tetap menjadi api.
Parmenides ( 540 – 475 SM )
Parmanides adalah salah seorang tokoh relatifisme yang penting.. Ia lahir pada kira kira tahun 450 SM di Elea. Dikatakan sebagai logikawan pertama dalam sejarah filsafat, bahkan dapat disebut filosof pertama dalam pengertian modern. Parmenides mengakui adanya pengetahuan yang bersifat tidak tetap dan berubah- ubah, pengetahuan indra dan pengetahuan budi, tetapi menurutnya pengetahuan yang bersifat indra itu tidak dapat di percaya karena banyak orang yang tidak mempercayai kebenaran setelah mengikuti indranya. Sebab itu yang merupakan realitas adalah bukan yang berubah dan bergerak serta beralih dan bermacam – macam, melainkan tetap. Ia menantang pendapat Herakleitos tendang perubahan. Realitas bukanlah menjadi, melainkan ada. Oleh karena itu, filsafatnya disebut juga “filsafat ada” . Parmenides membuktikannya sebagai berikut:
·         Di luar ada tentu hanya tak ada. Tak ada ini juga bukan tentu realitas, juga tak mungkin kita kenal dan kita ketahui. Hanya adalah yang dapat dipahami, bagi Parmenides ada dan berfikir itu sama. Oleh karena itu ada itu tetap, tak mungkin ia beralih, tak mungkin bergerak, tak mungkin ada permacamnya, yang ada hanya satu saja ada.
·         Kalau ada itu satu maka ia tak berawal, sebab dari manakah kiranya ia harus timbul. Bagi ada tak terdapat dahulu dan kemudian . Ada itu hanya ada belaka, sekarang yang baka.
·         Ada itu tak mungkin terbagi-bagi, sebab sekiranya mungkin terbagi, maka terdapatlah bermacam- macam ( lebih dari satu ) ada.
Zeno ( 490 – 430 SM )
Menurut Plato ia lahir di Elea pada tahun 490 SM. Ia adalah murid setia Parmenides yang paling cerdas. Ia membela gurunya dalam perdebatan dengan Herakleitos. Menurutnya gerak atau perubahan tidak mungkin. Ia mengajukan beberapa pemikiran penting tentang :
·         Argumentasi melawan perubahan
·         Argumentasi melawan pluralitas
·         Argumentasi melawan ruang
Ia mulai mengemukakan suatu hipotesa, yaitu salah satu anggapan yang dianut oleh pelawan-pelawan Parmenides. Lalu ia menunjukan dari hipotesa itu harus ditarik kesimpulan-kesimpulan yang mustahil. Jadi, hipotesa semula tidak benar. Itu berarti bahwa kebalikannya harus dianggap benar. Menurut metode ini, Zeno membuktikan bahwa adanya ruang kosong, pluralitas, dan gerak sama-sama mustahil.

C. Filsuf-filsuf Pluralis ( Jamak )
 Empedokles ( 490-435 SM )
Empedokles lahir di Akragos, pulau Sicilia. Ia sangat dipengaruhi oleh ajarankaum Pythagorian, parmenides. Ia pandai dalam bidang kedokteran, penyair retorika, politik, dan pemikir. Ia menulis karyanya dalam bentuk puisi.
Empedokles sependapat dengan Parmenides, bahwa alam semesta di dalamnya tidak ada hal yang dilahirkan secara baru, dan tidak ada hal yang hilang. Ia tidak setuju dengan konsep ruang kosong, akan tetapi ia mempertahankan adanya pluralitas dan perubahan dari hasil pengamatan panca indra. Ada empat unsur dalam alam semesta menurutnya, yaitu : api, udara, tanah dan air. Dia menyebut unsur-unsur tersebut dengan sebutan “akar-akar”. Setiap benda berasal dari empat unsur tersebut. Komposisi unsur-unsur yang berbeda tentu menghasilkan benda-benda yang berbeda pula.
Terdapat dua unsur yang mengatur perubahan-perubahan di alam semesta ini, yaitu Cinta dan Benci. Cinta mengatur ke arah penggabungan atau persatuan, sedangkan Benci mengatur ke arah perceraian atau perpisahan. Kedua unsur tersebut dapat meresap kemana saja. Proses penggabungan dan perceraian ini terjadi terus menerus, tiada henti-hentinya. Sementara itu, manusia pun di samping terdiri dari empat unsur ( api, udara, tanah dan air ) juga mengenal ke empat unsur tersebut. Hal ini disebabkan oleh teori pengenalan yang dikemukakan oleh Empedokles bahwa yang sama mengenal yang sama.
Anaxagoras ( 500-428 )
Anaxagoras lahir di kota Klazomenai, Lonia, kemudian menetap di athena selama 30 tahun. Anaxagoras adalah ahli pikir yang pertama yang berdomisili di athena, dimana di kemudian hari athena inilah yang menjadi pusat utama perkembangan filsafat yunani sampai abad ke-2 SM. Anaxagoras tidak setuju dengan pendapat Empedokles, menurutnya unsur-unsur itu jumlahnya pasti lebih dari empat, melainkan tidak terhingga dan masing-masing unsur bercampur baur satu sama lain.
Pemikirannya, realitas bukanlah satu, tetapi terdiri dari banyak unsur dan tidak dapat dibagi-bagi, yaitu Atom. Atom ini sebagai bagian yang terkecil dari matei sehingga tidak dapat terlihat dan jumlahnya tidak terhingga. Anaxagoras mengemukakan pemikirannya tentang nus, bahwa apa yang dikemukakan oleh Empedokles tentang cinta dan benci yang menyebabkan adanya penggabungan dan perceraian, maka anaxagoras mengemukakan yang menyebabkan benih-benih menjadi kosmos adalah nus. Nus yang berarti roh atau rasi, tidak bercampur dengan benih-benih dan terpisah dari semua benda. Nus mengenal dan menguasai segala sesuatu.
Karena ajaran anaxagoras tentang nus inilah, untuk pertama kalinya dalam filsafat dikenal dengan adanya perbedaan antara jasmani dan rohani.
D. Filsuf-Filsuf Atomis
Leukippos
Leukippos hidup di awal pertengahan abad ke-5 SM, Ia adalah filsuf pertama yang mengembangkan teori atomisme, selain mengajukan teori mengenai atom leukippos pun mengajukan pendapat mengenai kejadian-kejadian dalam alam semesta. Dia menulis “Nothing happens at random (maten), but everything frrom reason (ek logou) and by necessity”. Pernyataan ini adalah prinsip dasar pertama dalam logika, yaitu the principle of sufficient reason.
­Democritus ( 460 – 370 SM )
Ia lahir di kota Abdera di pesisir Thrake di yunani utara. Democritus merupakan murid dari Leukippos, Ia menyempurnakan dan mensistematisasikan pemikiran Leukippos gurunya. Karena ia berasal dari keluarga yang kaya raya, maka dengan kekayaan nya itu ia pergi ke mesir dan negeri-negeri timur lainnya. Dari karya-karyanya ia telah mewariskan sebanyak 70 karangan tentang bermacam masalah, seperti kosmologi, matematika, astronomi, logika, etika, etnik, musik, puisi dan lain-lainya. Oleh karena itu, ia dipandang sebagai seorang sarjana yang menguasai banyak bidang.
Democritus melangkah lebih maju dari gurunya dengan menjelaskan bentuk dan hubungan antar atom-atom. Atom-atom membentuk materi-materi. Materi-materi yang padat di bentuk oleh atom-atom yang padat, sebaliknya benda yang lembut dibentuk dari atom-atom yang lebih halus lagi. Atom-atom ini tidak dijadikan dan tidak dapat dimusnahkan, tidak berubah dan tidak berkualitas. Menurut pendapatnya, atom-atom itu selalu bergerak, berarti ada ruang kosong. Satu atom hanya dapat bergerak dan menduduki satu tempat. Maka, ia berpendapat bahwa realitas itu ada dua,yaitu atom itu sendiri (yang penuh) dan ruang tempat atom bergerak (yang kosong).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar