Jumat, 14 Oktober 2016

Faktor Utama Anak Sekolah Dasar Berkata Tidak Baik

                       
Faktor Utama Anak Sekolah Dasar Berkata Tidak Baik


   Oleh : Raden Milan Nurmilah 




BAB I
PEMBAHASAN
1.1  Latar Belakang
Lembaga pendidikan yang paling terpenting adalah keluarga, keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama bagi anak. Namun orangtua selalu saja memiliki pola pikir bahwa pendidikan itu sepenuhnya tanggungjawab pihak lembaga pendidikan saja. Seringkali orangtua menumpu harapan terlalu tinggi pada lembaga pendidikan, sehingga banyak orangtua yang berani membayar mahal biaya pendidikan anaknya. Di sisi lain, tidak sedikit orangtua yang menuntut lembaga pendidikan harus berbuat seperti yang dikehendaki dan kecewa jika hasil pendidikan di lembaga tersebut tidak sesuai dengan harapannya. Fenomena keliru ini harus segera diluruskan agar tanggungjawab tinggi muncul dalam keluarga sehingga keluarga, khususnya ibu dan ayah juga berperan sebagai pendidik di rumah. Ada yang perlu di perhatikan, tutur kata, ucapan atau perkataan lainnya menjadi dasar bagi siswa untuk menjadi insan yang baik dan sopan santun, penahkah anda mendengar anak sekolah dasar yang berkata jorok? Ataupun hal yang tidak patut di ucapkan malah dia ucapkan? Dan kenapa dapat demikian? Anak berkata jorok mungkin dikarenakan faktor lingkungan dan juga teman-temannya, cacara tv yang tidak mendidikpun demikian.
1.2  Rumusan Masalah
a.       Lingkungan Pendidikan
b.      Faktor anak Sekolah Dasar berkata tidak baik
c.       Cara menyikapi anak berkata tidak baik

1.3   Tujuan
a.       Agar dapat mengetahui lingkungan pendidikan seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
b.      Agar mengetahui faktor mengapa anak Sekolah Dasar
c.       Agar mengetahui metode menyikapi anak berkata tidak baik


BAB II
PEMBAHASAN
2.1   Fungsi dan Peran  Lingkungan Pendidikan                           
           Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak lingkungan ada yang sengaja dan tidak sengaja.
Lingkungan yang dengan sengaja diciptakan untuk mempengaruhi ada tiga yaitu :
1.      Lingkungan Keluarga
2.      Lingkungan Sekolah
3.      Lingkungan Masyarakat

2.2  Lingkungan Keluarga
              Lingkunag keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama bagi anak yang memberikan tuntunan dan contoh-contoh bagi anak.. Di dalam lingkungan keluargalah tempat dasar pembentukan watak dan sikap anak.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Gunarsa (2009 : 5) bahwa lingkungan keluarga merupakan “lingkungan pertama yang mula-mula memberikan pengaruh yang mendalam bagi anak”. Dari anggota-anggota keluarganya (ayah, ibu dan saudara-saudaranya) anak memperoleh segala kemampuan dasar, baik intelektual maupun sosial.
Setiap sikap, pandangan dan pendapat orang tua atau anggota keluarga lainnya akan dijadikan contoh oleh anak dalam berperilaku. Demikian juga dengan pendapat Sadjaah (2002) yang mengemukakan bahwa “keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat memiliki nuclear family maupun extended family, yang secara nyata mendidik kepribadian seseorang dan mewariskan nilai-nilai budaya melalui interaksi sesame anggota dalam mencapai tujuan”.

Dalam hal ini berarti lingkungan keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama ini sangat penting dalam membentuk pola kepribadian anak. Karena di dalam keluarga, anak pertama kali mendapat pengetahuan tentang nilai dan norma.



2.3  Tugas Keluarga
Tugas keluarga adalah meletakan dasar-dasar bagi perkembangan anak berikutnya, agar anak berkembang secara baik.
2.4 Hambatan Dalam Pendidikan Lingkungan Keluarga
a. Anak kurang mendapat perhatian
b. Orang tua tidak dapat atau tidak mampu memberikan teladan pada anak
c. Sosial ekonomi keluarga yang kurang
d. Kasih sayang orang tua yang berlebihan sehingga menjadikan anak manja
2.4 Lembaga Pendidikan Sekolah
Pada dasarnya pendidikan sekolah merupakan bagian dari pendidikan dalam keluarga, yang sekaligus juga merupakan lanjutan dari pendidikan dalam keluarga.
Yang dimaksud dengan pendidikan sekolah disini adalah pendidikan yang diperoleh seseorang disekolah secara teratur, sistematis, bertingkat dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat (mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi).
            Pendidikan sekolah terlahir secara sistematis yaitu Lembaga Pendidikan Dasar, Lembaga Menengah, Lembaga Pendidikan Tinggi.
2.5 Lembaga Pendidikan Masyarakat
Masyarakat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menempati suatu daerah, diikat oleh pengalaman-pengalaman yang sama, memiliki sejumlah persesuaian dan sadar akan kesatuanya, serta dapat bertindak bersama untuk mencukupi krisis kehidupanya.
Masyarakat juga dapat diartikan sebagai suatu bentuk tata kehidupan sosial dengan tata nilai dan tata budaya sendiri. Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah.
Lembaga pendidikan yang dalam istilah UU Nomor 20 Tahun 2003 disebut dengan jalur pendidikan non formal ini, bersifat fungsional dan praktis yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja peserta didik yang berguna bagi usaha perbaikan taraf hidupnya.


2.6  Faktor anak Sekolah Dasar berkata tidak baik
       Lingkungan adalah faktor pertama yang sangat mempengaruhi, lingkungan keluarga, masyarakat, teman dan pengaru pergaulan. Seorang anak biasanya mengucapkan kata-kata yang mereka dapatkan dari lingkungan mereka bukan tidak mungkin kata-kata yang biasa didengar oleh anak akan membentuk pribadi anak sesuai dengan kata-kata yang mereka dengar. Seorang anak yang memperoleh bahasa pertama berupa kata-kata kotor, maka anak tersebut akan menirunya dan mengucapkannya hingga ia dewasa. Selanjutnya, perilakunya akan terpengaruh pula. Lingkungan juga mempunyai peranan penting terhadap perkembangan bahasa pertama anak. seorang anak yang tumbuh di lingkungan dengan kondisi sosial buruk, akan memperoleh kata-kata yang buruk untuk didengar. Kata-kata tersebut kemudian diulang-ulangnya, meskipun dia tidak tahu apa artinya. Bahkan terkadang, ketika menangis pula kata tersebut mereka ucapkan tanpa sadar.
2.7 Cara menyikapi anak berkata tidak baik
Anak Sekolah Dasar berkata jorok mungkin karena faktor lingkungan dan juga teman-temannya. Tontonan di TV pun bisa jadi contoh yang tidak baik untuk anak. Bisa saja dia mengucapkan kata-kata jorok karena meniru adegan di TV dan menganggapnya sebagai hal yang biasa.
Nah supaya tidak menjadi kebiasaan, berikut ada beberapa cara agar anak didik anda tidak berkata jorok lagi:
1. Baik dan tidak baik
Saat mendengar anak berkata jorok atau kasar, orangtua / guru seharusnya memberi penjelasan kepada anak bahwa kata-kata jorok tersebut tidak baik/tidak boleh diucapkan. Anda jangan langsung marah, karena bisa jadi anak Anda tidak tahu dan hanya ikut-ikutan teman.
2. Lingkungan yang baik
Anak-anak sangat mudah menyerap apa yang dia dengar. Karenanya sangat penting untuk menjaga anak dari pengaruh buruk. Tempatkan anak Anda di lingkungan yang baik, teman yang baik, dan juga tontonan yang baik pula.
3. Sedikit keras
Jika anak tetap berkata jorok meski sudah diberi penjelasan? Anda bisa sedikit keras untuk memperingatinya. Anda bisa menghukumnya, seperti tidak boleh bermain atau tidak boleh menonton TV. Hukuman seperti ini bisa membuat dia kapok dan tidak berkata jorok lagi.



4. Hindari gosip
Buat para ibu-ibu yang suka bergosip, hati-hati jangan sampai anak Anda mendengar semua pembicaraan orang dewasa ini. Hal ini tentu akan jadi contoh yang tidak baik buat anak Anda. Jika ingin bergosip dengan tetangga, pastikan anak Anda tidak mendengarnya, maka dari itu lembaga keluarga sangatlah penting bagi perkembangan psikologis anak.
5. Beri contoh yang baik
Dan yang terpenting adalah lingkungan keluarga harus memberikan contoh yang baik kepada anak. Perhatikan tutur kata Anda maupun suami saat berkumpul bersama anak. Jangan sampai Anda atau suami keceplosan saat bertengkar. Itulah sebabnya suami-istri dilarang bertengkar di depan anak.
Akan sangat tidak pantas jika kata-kata jorok/kasar keluar dari mulut anak Anda. Selain tidak sopan, hal ini tentu akan membuat Anda malu sebagai orangtua. Karenanya, selalu perhatikan tutur kata anak-anak Anda.




BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Anak adalah titipan Allah SWT, Lembaga pendidikan yang paling terpenting adalah keluarga, keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama bagi anak. Namun orangtua selalu saja memiliki pola pikir bahwa pendidikan itu sepenuhnya tanggungjawab pihak lembaga pendidikan saja. Seringkali orangtua menumpu harapan terlalu tinggi pada lembaga pendidikan, sehingga banyak orangtua yang berani membayar mahal biaya pendidikan anaknya, Lingkungan adalah faktor pertama yang sangat mempengaruhi, diantaranya lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Perkataan jorok sering kali di ucapkan oleh anak Sekolah Dasar dikarenakan mereka meniru pegaulan dan ucapan orang dewasa. Jika anak tetap berkata jorok meski sudah diberi penjelasan? Anda bisa sedikit keras untuk memperingatinya. Anda bisa menghukumnya, seperti tidak boleh bermain atau di beri pekerjaan rumah . Hukuman seperti ini bisa membuat dia kapok dan tidak berkata jorok lagi.
3.2  Saran
Kita sebagai calon guru sekolah dasar harus dapat memahami psikologis perkembangan anak Sekolah Dasar, harus adanya komuniasi antara orang tua dan guru.











 Daftar Pustaka
http://dwi-apan.blogspot.co.id/2012/06/kumpulan-artikel-mendidik-anak.html
Hosnan,M. 2015.Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta.GI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar