Faktor Utama Anak Sekolah Dasar
Berkata Tidak Baik
Oleh : Raden Milan Nurmilah
BAB I
PEMBAHASAN
1.1 Latar Belakang
Lembaga pendidikan yang paling
terpenting adalah keluarga, keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama bagi
anak. Namun orangtua selalu
saja memiliki
pola pikir bahwa pendidikan itu sepenuhnya tanggungjawab
pihak lembaga pendidikan saja. Seringkali orangtua menumpu harapan terlalu
tinggi pada lembaga pendidikan, sehingga banyak orangtua yang berani membayar
mahal biaya pendidikan anaknya. Di sisi lain, tidak sedikit orangtua yang
menuntut lembaga pendidikan harus berbuat seperti yang dikehendaki dan kecewa
jika hasil pendidikan di lembaga tersebut tidak sesuai dengan harapannya.
Fenomena keliru ini harus segera diluruskan agar tanggungjawab tinggi muncul
dalam keluarga sehingga keluarga, khususnya ibu dan ayah juga berperan sebagai
pendidik di rumah. Ada yang perlu di perhatikan, tutur
kata, ucapan atau perkataan lainnya menjadi dasar bagi siswa untuk menjadi
insan yang baik dan sopan santun, penahkah anda mendengar anak sekolah dasar
yang berkata jorok? Ataupun hal yang tidak patut di ucapkan malah dia ucapkan?
Dan kenapa dapat demikian? Anak berkata jorok mungkin dikarenakan faktor
lingkungan dan juga teman-temannya, cacara tv yang tidak mendidikpun demikian.
1.2 Rumusan Masalah
a.
Lingkungan Pendidikan
b.
Faktor anak Sekolah Dasar berkata tidak
baik
c.
Cara menyikapi anak berkata tidak baik
1.3 Tujuan
a.
Agar dapat mengetahui lingkungan
pendidikan seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat.
b.
Agar mengetahui faktor mengapa anak
Sekolah Dasar
c.
Agar mengetahui metode menyikapi anak
berkata tidak baik
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Fungsi dan Peran Lingkungan Pendidikan
Dalam memberikan pengaruh terhadap
perkembangan anak lingkungan ada yang sengaja dan tidak sengaja.
Lingkungan
yang dengan sengaja diciptakan untuk mempengaruhi ada tiga yaitu :
1. Lingkungan
Keluarga
2. Lingkungan
Sekolah
3. Lingkungan
Masyarakat
2.2
Lingkungan Keluarga
Lingkunag
keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama bagi anak yang memberikan
tuntunan dan contoh-contoh bagi anak.. Di dalam lingkungan keluargalah tempat
dasar pembentukan watak dan sikap anak.
Hal
tersebut seperti yang dikemukakan oleh Gunarsa (2009 : 5) bahwa lingkungan
keluarga merupakan “lingkungan pertama yang mula-mula memberikan pengaruh yang
mendalam bagi anak”. Dari anggota-anggota keluarganya (ayah, ibu dan
saudara-saudaranya) anak memperoleh segala kemampuan dasar, baik intelektual
maupun sosial.
Setiap sikap, pandangan dan pendapat
orang tua atau anggota keluarga lainnya akan dijadikan contoh oleh anak dalam
berperilaku. Demikian juga dengan pendapat Sadjaah (2002) yang mengemukakan
bahwa “keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat memiliki nuclear
family maupun extended family, yang secara nyata mendidik kepribadian seseorang
dan mewariskan nilai-nilai budaya melalui interaksi sesame anggota dalam
mencapai tujuan”.
Dalam hal ini berarti lingkungan keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama ini sangat penting dalam membentuk pola kepribadian anak. Karena di dalam keluarga, anak pertama kali mendapat pengetahuan tentang nilai dan norma.
2.3 Tugas Keluarga
Tugas
keluarga adalah meletakan dasar-dasar bagi perkembangan anak berikutnya, agar
anak berkembang secara baik.
2.4 Hambatan Dalam Pendidikan
Lingkungan Keluarga
a. Anak kurang mendapat perhatian
b. Orang tua tidak dapat atau tidak
mampu memberikan teladan pada anak
c. Sosial ekonomi keluarga yang
kurang
d. Kasih sayang orang tua yang
berlebihan sehingga menjadikan anak manja
2.4 Lembaga Pendidikan Sekolah
Pada dasarnya pendidikan sekolah merupakan bagian
dari pendidikan dalam keluarga, yang sekaligus juga merupakan lanjutan dari
pendidikan dalam keluarga.
Yang dimaksud dengan pendidikan sekolah disini adalah pendidikan yang
diperoleh seseorang disekolah secara teratur, sistematis, bertingkat dan dengan
mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat (mulai dari taman kanak-kanak
sampai perguruan tinggi).Pendidikan sekolah terlahir secara sistematis yaitu Lembaga Pendidikan Dasar, Lembaga Menengah, Lembaga Pendidikan Tinggi.
2.5 Lembaga Pendidikan Masyarakat
Masyarakat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menempati suatu daerah, diikat oleh pengalaman-pengalaman yang sama, memiliki sejumlah persesuaian dan sadar akan kesatuanya, serta dapat bertindak bersama untuk mencukupi krisis kehidupanya.
Masyarakat juga dapat diartikan sebagai suatu bentuk tata kehidupan sosial dengan tata nilai dan tata budaya sendiri. Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah.
Lembaga pendidikan yang dalam istilah UU Nomor 20 Tahun 2003 disebut dengan jalur pendidikan non formal ini, bersifat fungsional dan praktis yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja peserta didik yang berguna bagi usaha perbaikan taraf hidupnya.
2.6
Faktor anak Sekolah Dasar berkata tidak baik
Lingkungan adalah faktor pertama yang
sangat mempengaruhi, lingkungan keluarga, masyarakat, teman dan pengaru
pergaulan. Seorang anak biasanya mengucapkan kata-kata yang mereka dapatkan
dari lingkungan mereka bukan tidak mungkin kata-kata yang biasa didengar oleh
anak akan membentuk pribadi anak sesuai dengan kata-kata yang mereka dengar.
Seorang anak yang memperoleh bahasa pertama berupa kata-kata kotor, maka anak tersebut akan menirunya dan
mengucapkannya hingga ia dewasa. Selanjutnya, perilakunya akan terpengaruh
pula. Lingkungan juga mempunyai peranan penting terhadap perkembangan bahasa
pertama anak. seorang anak yang tumbuh di lingkungan dengan kondisi sosial
buruk, akan memperoleh kata-kata yang buruk untuk didengar. Kata-kata tersebut
kemudian diulang-ulangnya, meskipun dia tidak tahu apa artinya. Bahkan
terkadang, ketika menangis pula kata tersebut
mereka ucapkan tanpa sadar.
2.7 Cara
menyikapi anak berkata tidak baik
Anak Sekolah Dasar berkata
jorok mungkin karena faktor lingkungan dan juga teman-temannya. Tontonan di TV pun bisa jadi
contoh yang tidak baik untuk anak. Bisa saja dia mengucapkan kata-kata jorok
karena meniru adegan di TV dan menganggapnya sebagai hal yang biasa.
Nah supaya
tidak menjadi kebiasaan, berikut ada beberapa cara agar anak didik anda tidak
berkata jorok lagi:
1. Baik dan tidak baik
Saat mendengar anak berkata jorok atau kasar, orangtua / guru seharusnya memberi penjelasan
kepada anak bahwa kata-kata jorok tersebut tidak baik/tidak boleh diucapkan.
Anda jangan langsung marah, karena bisa jadi anak Anda tidak tahu dan hanya
ikut-ikutan teman.
2. Lingkungan yang baik
Anak-anak sangat mudah menyerap apa yang dia dengar.
Karenanya sangat penting untuk menjaga anak dari pengaruh buruk. Tempatkan anak
Anda di lingkungan yang baik, teman yang baik, dan juga tontonan yang baik
pula.
3. Sedikit keras
Jika anak tetap berkata jorok meski sudah diberi
penjelasan? Anda bisa sedikit keras untuk memperingatinya. Anda bisa menghukumnya, seperti tidak boleh
bermain atau tidak boleh menonton TV. Hukuman seperti ini bisa membuat
dia kapok dan tidak berkata jorok lagi.
4. Hindari gosip
Buat para ibu-ibu yang suka bergosip, hati-hati jangan
sampai anak Anda mendengar semua pembicaraan orang dewasa ini. Hal ini tentu
akan jadi contoh yang tidak baik buat anak Anda. Jika ingin bergosip dengan
tetangga, pastikan anak Anda tidak mendengarnya, maka dari itu lembaga keluarga
sangatlah penting bagi perkembangan psikologis anak.
5. Beri contoh yang baik
Dan yang terpenting adalah lingkungan keluarga harus
memberikan contoh yang baik kepada anak. Perhatikan tutur kata Anda maupun
suami saat berkumpul bersama anak. Jangan
sampai Anda atau suami keceplosan saat bertengkar. Itulah sebabnya suami-istri dilarang
bertengkar di depan anak.
Akan sangat
tidak pantas jika kata-kata jorok/kasar keluar dari mulut anak Anda. Selain
tidak sopan, hal ini tentu akan membuat Anda malu sebagai orangtua. Karenanya,
selalu perhatikan tutur kata anak-anak Anda.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Anak adalah titipan Allah SWT, Lembaga
pendidikan yang paling terpenting adalah keluarga, keluarga merupakan lembaga
pendidikan pertama bagi anak. Namun orangtua selalu saja memiliki
pola pikir bahwa pendidikan itu sepenuhnya tanggungjawab
pihak lembaga pendidikan saja. Seringkali orangtua menumpu harapan terlalu
tinggi pada lembaga pendidikan, sehingga banyak orangtua yang berani membayar
mahal biaya pendidikan anaknya, Lingkungan
adalah faktor pertama yang sangat mempengaruhi, diantaranya lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat.
Perkataan jorok sering kali di
ucapkan oleh anak Sekolah Dasar dikarenakan mereka meniru pegaulan dan ucapan
orang dewasa. Jika anak tetap berkata jorok meski sudah diberi penjelasan? Anda
bisa sedikit keras untuk memperingatinya. Anda bisa menghukumnya, seperti tidak boleh bermain atau di beri
pekerjaan rumah . Hukuman seperti ini bisa membuat dia kapok dan tidak
berkata jorok lagi.
3.2
Saran
Kita sebagai calon guru sekolah
dasar harus dapat memahami psikologis perkembangan anak Sekolah Dasar, harus
adanya komuniasi antara orang tua dan guru.
Daftar Pustaka
http://dwi-apan.blogspot.co.id/2012/06/kumpulan-artikel-mendidik-anak.html
Hosnan,M. 2015.Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta.GI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar