Filsafat Dari Suatu Manajemen
Manajeman
dapat diartikan dari dua sudut pandang, yaitu:
Ø Sebagai proses penyelenggaraan
berbagai kegiatan dalam rangka penerapan tujuan
Ø Kemampuan atau keterampilan orang
yang menduduki jabatan manajerial untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka
pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
Manajemen
merupakan bagian dari administrasi. Sebagaimana halnya dengan organisasi,
manajemen pun telah mendapat penelitian khusus para sarjana yang mengakibatkan
banyaknya definisi tentang manajemen. Konsekuensinya, banyak orang yang ingin
mendalami teori manajemen, sering dibingungkan oleh aneka ragam definisi yang
terdapat dalam literatur yang sangat banyak. Hingga kini, para sarjana belum
mempunyai kata sepakat tentang fungsi-fungsi administrasi dan manajemen, baik
ditinjau dari segi klasifikasi maupun terminologi yang digunakan.
Oleh
karena itu, setiap orang yang hendak mendalami tentang organisasi dan
manajemen, perlu memilih untuk dirinya sendiri definisi siapa yang akan
dipegangnya sebagai suatu kerangka konsepsional (conceptional framework).
Setiap
orang yang ingin mendalami persoalan manajemen perlu memilih untuk dirinya
sendiri definisi siapa yang akan dipegangnya sebagai kerangka konseptual. Bagi
saya pribadi (NE), fungsi-fungsi manajemen itu meliputi POACE:
P
= Planning (perencanaan)
O
= Organizing (pengorganisasian)
A
= Actuating (penggerakan)
C
= Controlling (pengawasan)
E
= Evaluating (evaluasi)
Definisi
klasik mengatakan bahwa manajemen adalah “keterampilan untuk mendapatkan hasil
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dengan menggerakkan
orang-orang lain dalam organisasi yang disebut bawahan.”
Dari
definisi tersebut, jelas terlihat bahwa kelompok manajemen dalam organisasi
bertugas pokok bukan untuk melaksanakan sendiri kegiatan-kegiatan operasional,
akan tetapi untuk menggerakkan orang-orang lain untuk bekerja sedemikian rupa
sehingga tujuan tercapai sesuai harapan—dilaksanakan dengan cara-cara yang
efisien, efektif, dan ekonomis. Manajemen modern dewasa ini pada umumnya adalah
manajemen yang berorientasi kepada pemecahan masalah (problem-solving
oriented).
PLANNING
(PERENCANAAN)
Perencanaan
yang baik harus didahului dengan research (penelitian) dengan
mengumpulkan data-data dan fakta-fakta selengkap mungkin. Data-data yang
dikumpulkan perlu dianalisis dan dihubungkan dengan situasi yang dihadapi dan
mungkin akan dihadapi di masa depan, baik situasi politik, sosial, maupun
keamanan, dan terutama yang bersifat ekonomi. Konsep 5W + 1H juga harus
diterapkan dalam proses perencanaan.
Proses
perencanaan (planning) harus dipandang sebagai suatu masalah yang harus
dipecahkan dengan mempergunakan teknik-teknik ilmiah. Dalam proses planning,
perlu dikumpulkan data-data (collecting data). Data itu harus lengkap, up
to date, dan dapat dipercaya. Setelah pengumpulan data, maka perlu diadakan
analisis data. Data hanya akan mempunyai arti apabila data itu
diinterpretasikan sedemikian rupa sehingga dapat membantu pimpinan dalam pengambilan
keputusan.
ORGANIZING
(PENGORGANISASIAN)
Pengorganisasian
(organizing) ialah proses pengelompokan orang-orang, alat-alat,
tugas-tugas, tanggung jawab, dan wewenang sehingga tercipta suatu organisasi
yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka mencapai suatu
tujuan. Dalam proses mengorganisir inilah ditentukan job description—siapa
melakukan apa, kapan, di mana, dan bagaimana.
ACTUATING
(PENGGERAKAN)
Dalam
literatur tentang manajemen, istilah yang digunakan untuk “penggerakan”
bermacam-macam, seperti motivating, commanding, directing, dan actuating.
Istilah-istilah itu pada dasarnya mempunyai satu kesamaan maksud, yaitu
menunjukkan proses penggerakan bawahan dalam rangka mencapai tujuan organisasi
yang telah ditentukan dalam planning maupun dalam tujuan organisasi
secara luas. Dalam pengertian singkat, penggerakan (actuating) dapat
diartikan dengan “proses pemberian dorongan bekerja kepada bawahan agar mereka
mau bekerja dengan ikhlas secara efektif, efisien, demi tercapainya tujuan
organisasi.
Sebagaimana
diketahui, manusia bukan mesin. Manusia adalah makhluk yang punya perasaan,
martabat, cita-cita, keinginan, harapan-harapan, dan lain sebagainya. Setiap
orang ingin kebahagiaan, kesejahteraan, ingin bebas, ingin dihargai, ingin
keadilan, ingin memperoleh kemajuan, dsb. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
itu, maka manusia merasa perlu untuk berorganisasi. Akan tetapi, organisasi
secara formal juga mempunyai tujuan. Nah, agar tujuan organisasi dapat dicapai
dengan baik, maka pemimpin atau manajer dalam suatu organisasi harus mampu
mensingkronkan tujuan individu-individu dalam organisasi dengan tujuan
organisasi itu sendiri.
Ambil
contoh di sebuah perusahaan. Tujuan perusahaan tentu adalah untuk memperoleh
laba yang besar. Namun, sebaliknya, orang-orang yang bekerja di perusahaan itu
juga punya tujuan yang bersifat individu, seperti ingin sejahtera, ingin
dianggap penting, ingin mewujudkan cita-cita, dsb. Nah, agar perusahaan itu
bisa survive, maka pimpinannya harus dapat mensingkronkan tujuan
organisasi (perusahaan) dengan tujuan-tujuan dari individu-individu yang ada di
dalamnya.
Dalam
melakukan fungsi manajemen (POACE), yakni actuating (penggerakan),
maka harus dipahami bahwa dalam sebuah organisasi harus terdapat singkronisasi
antara tujuan organisasi sebagai keseluruhan dengan tujuan pribadi anggota
organisasi. Sukses tidaknya pimpinan organisasi dalam melaksanakan fungsi
actuating, sangat tergantung dari kemampuan pimpinan mensingkronkan tujuan
tersebut. Pemimpin harus memahami motif para bawahan untuk bergabung dengan
organisasi. Motif itu adalah pemuasan kebutuhan. Kebutuhan manusia itu secara
garis besar ada dua, yaitu kebutuhan materil dan nonmateril.
CONTROLLING
(PENGAWASAN)
Penagawasan
perlu dilakukan untuk mencegah timbulnya penyelewengan atau
penyimpangan-penyimpangan terhadap hal-hal yang telah ditetapkan dalam planning
sebelumnya. Pengawasan tidak dimaksudkan untuk menentukan siapa yang salah,
tetapi untuk menemukan apa yang tidak betul.
EVALUATING
(EVALUASI/PENILAIAN)
Evaluating
ialah proses pengukuran dan pembandingan hasil-hasil pekerjaan yang nyatanya
dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya dicapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar