Filsafat Skolastik (Dalam Sejarah Islam)
Filsafat abad pertengahan lazim disebut abad filsafat
skolastik. Kata tersebut diambil dari kata schuler yang berarti ajaran atau sekolahan. Belakangan kata
skolastik menjadi istilah bagi filsafat pada abad 9-15 yang mempunyai corak
khusus yaitu filsafat yang dipengaruhi agama.
Untuk mengetahui corak pemikiran filsafat abad
pertengahan, perlu dipahami karakteristik dan ciri khas pemikiran filsafatnya.
Beberapa karakteristik yang perlu dimengerti adalah:
i.
Cara
berfilsafatnya dipimpin oleh gereja.
ii.
Berfilsafat
di dalam lingkungan ajaran Aristoteles.
iii. Berfilsafat
dengan pertolongan Augustinus.
Periode
Filsafat Skolastik Islam (Arab)
Keberadaan filsafat pada masa ini juga menandai masa
kegemilangan dunia Islam, yaitu selama masa Daulah Abbasiyah di Bagdad
(750-1258) dan Daulah Amawiyah di Spanyol (755-7492). Menurut Hasbullah Bakry,
istilah skolastik Islam jarang dipakai dalam Khazanah pemikiran Islam. Istilah
yang sering dipakai adalah ilmu kalam atau filsafat Islam. Kedua
ilmu tersebut dalam pembahasannya dipisahkan. Periode skolastik Islam dapat
dibagi ke dalam empat masa, yaitu :
1. Periode
Kalam Pertama
Periode ini
ditandai dengan munculnya kelompok-kelompok mutakallimin/aliran-aliran dalam
ilmu kalam, yakni :
a.
Khawarij
b.
Murjiah
c.
Qadariyah
d.
Jabariah
e.
Mu'tazilah
f.
Ahli Sunnah
Aliran yang paling menonjol adalah Mu'tazilah yang
dimotori oleh Wasil bin Atha dan dianggap sebagai rasionalisme Islam. Aliran
ini timbul sebagai jawaban atas tantangan-tantangan yang timbul berupa
paham-paham mengenai masalah Tuhan dan hubungan manusia dengan Tuhan, yaitu
paham tasybih (antropomorphisme), jabariyah (determinisme), dan khawarij
(paham teokratik). Mu'tazilah memberi jawaban dengan konsep-konsep dan
ajarannya, yaitu :
a. Keesaan
Tuhan (al-tauhid)
b. Kebebasan
kehendak (al-iradah)
c. Keadilan
Tuhan (al-'adalah)
d. Posisi
tengah (al-manzilah bain al-manzilatain)
e. Amar
ma'ruf nahi munkar (al-amr bi al-ma'ruf wa al nahy
'an al-munkar) .
2. Periode Filsafat Pertama
Periode filsafat Islam pertama adalah periode munculnya
filsuf-filsuf Muslim di wilayah Timur, masing-masing adalah :
a. Al-Kindi
(806-873 M)
b.
Al-Razi (865-925 M)
c.
Al-Farabi (870-950 M)
d.
Ibnu Sina (980-1037 M).
3. Periode Kalam Kedua
Periode ini ditandai dengan tampilnya tokoh-tokoh kalam
penting dan besar pengaruhnya terhadap perkembangan ilmu kalam berikutnya,
antara lain :
a. Al-Asyi'ari
(873-957 M)
Semula ia adalah pengenut Mu'tazilah, tetapi karena tidak
puas dengan keterangan-keterangan yang diberikan oleh gurunya, Al-Juba'i,
akhirnya ia keluar dari Mu'tazilah. Aliran dan pahamnya disebut Asy'ariyah. Di
samping Asy'ariyah juga Al-Matudiri.
b.
Al-Ghazali (1065-1111 M)
Ia adalah sosok Muslim yang berpengaruh besar terhadap
dunia Islam. Ia bergelar "hujjatul Islam" (benteng Islam).
4. Periode
Filsafat Kedua
Periode ini
ditandai dengan tampilnya sarjana-sarjana dan ahli-ahli dalam berbagai bidang
yang juga meminati filsafat. Mereka hidup dalam masa Daulah Amawiyah di Spanyol
(Eropa) pada saat Eropa sedang dalam masa kegelapan. Dengan tampilnya para
filsuf Muslim di Eropa ini, ilmu dan peradaban tumbuh berkembang dan terus
meningkat. Mereka adalah :
a.
Ibnu Bajjah (1100-1138 M), di Barat di kenal Avempace
b.
Ibnu Thufail (m. 1185 M), di Barat di kenal Abubacer
c.
Ibnu Rusyd (1126-1198 M), di Barat di kenal Averroce
5. Periode
Kebangkitan
Periode ini dimulai
dengan adanya kesadaran dan kebangkitan kembali dunia Islam setelah mengalami
kemerosotan alam pikiran sejak abad XV hingga abad XIX. Oleh karenanya, periode
ini disebut juga sebagai Renaissans Islam. Di antara tokoh yang berpengaruh
pada periode ini adalah Jamaluddin Al-Afgani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha,
Muhammad Iqbal, dan masih banyak lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar