Rabu, 26 Oktober 2016

Cabang Ilmu Filsafat



Cabang Ilmu Filsafat

            Pengetahuan adalah buah dari berfikir, sedangkan berfikir itu sendiri adalah sebagai pembeda manusia dengan makhluk yang lainnya. Ketika manusia mempunyai sebuah masalah, manusia pasti akan berfikir “apa yang sedang terjadi?”,”dengan cara apa masalah ini bisa diselesaikan?”,”mengapa ini bisa terjadi?” dan berbagai pertanyaan lainnya.
            Dengan berbagai macam pertanyaan, kita sebenarnya sudah terlibat dalam karya berfilsafat. Karena itu filsafat pertama-tama merupakan suatu sikap. Ia mempersoalkan cara, metode dan bagaimana orang mempertanyakan segala sesuatu.
            Ilmu filsafat menurut Hasbullah Backry yaitu filsafat yang mempelajari segala sesuatu secara mendetail atau mengenai ketuhanan, alam dan kemanusiaan. Filsafat bisa disebut juga sebagai induk dari segala ilmu. Ilmu ini juga mempunyai beberapa cabang seperti


A.  Metafisika
Metafisika adalah pembahasan tentang keberadaan (Being) --> eksistensi
manusia.  Istilah  lain  metafisika:  First  philosophy.,  Knowledge  of  cause,  the
study of being as being., the study of the eternal & immovable.
Cristian  Wolf  mengklasifikasikan  metafisika  menjadi  metafisika  umum
(ontologi)  dan  metafisika  khusus  (yang  meliputi  teologi  metafisik  /  filsafat
ketuhanan,  kosmologi  /  filsafat  alam  semesta.,  dan  antropologi  metafisik  /
filsafat manusia).
Problem-problem pokok metafisika
a.  Apakah realitas itu?
b.  Apakah “Ada” itu “tetap/berubah”?
c.  Apakah “Ada” itu satu/banyak’?
d.  Apakah hakikat perubahan itu?

Peran metafisika bagi ilmu pengetahuan
a.  Mengajarkan cara berpikir cermat dan tak kenal lelah -> enigmatik.
b.  Menuntut orisinalitas berpikir -> berupaya menemukan jawaban baru.
c.  Memeberikan bahan pertimb. yang matang > wiL presupposition.
d.  Membuka  peluang  terjadinya  perbedaan  visi  dIm  melihat  realitas  -->
ramifikasi lP

B.  Epistemologi
Epistemologi  is  the  Theory  of  knowledge.  Istilah-istilah  lain  untuk
epistemologi  adalah:  Kriteriologi  (benar/tidaknya  pengetahuan),  Critic  of
knowledge  (kritik  terhadap  pengetahuan).,  Gnosoilogy  (pengetahuan  llahiah  /
Gnosis, logika material (pembahasan logis dari segi isinya).
          Objek Epistemologi
Objek material -> pengetahuan
Objek formal -> hakikat pengetahuan
                   Ciri pengenal ilmu pengetahuan
a.  Berlaku umum - tak tergantung faktor-faktor subjektif
b.  Otonom -> pengembangan ilmu secara mansiri; kebebasan ilmiah.
c.  Dasar pembenaran -> derajat kepastian semaksimal mungkin.
d.  Sistematik -> dalam hal susunan penget. dan can memperolehnya
e.  Intersubjektif  ->  kepastiannya  lebih  dijamin  oleh  sistem 
          Tolak ukur ilmu pengetahuan
          a.  Dimensi fenomenal
1)  Masyarakat  elit  yang  konsern  pada  kaidah2  universalisme,
komunalisme, disinterestedness, skiptisisme terarah.
2)  Proses.,  aktivitas  melalui:reflcksi,  kontemplasi,  imajinasi,  observasi,
eksperimentasi komparasi.
3)  produk, hasil aktivitas berupa dalil, teori, paradigma, dli.
          b.  Dimensi struktural
1)  Gegenstand yg ingin diketahui
2)  Gegenstand  terus  menerus  dipertanyakan  Ada  alasan,  sarana,  cara
dalam mempertanyakan gegenstad
3)  Temuan yg diperoleh disusun kembali scr sistematis

            Norma-norma sistem ilmu pengetahuan
a.  Kewajiban  para  ilmuwan  utk  saling  menilai  ->  preestablished  impersonal
criteria
b.  mengungkapkan hasil secara terbuka
c.  menjauhi komersialisme, propaganda, diskriminasi.
d.  Kejujuran dlm pengutipan
e.  melaksanakan skeptisisme sbg penegasan ideal ketentuan metodologis.
Catatan:
·  Ontologi ilmu: ciri sensial dan objek ilmu yang berlaku umum
·  Epistemologi ilmu: cara memperoleh kebenaran
·  Aksiologi ilmu: tujuan utama ilmu.
            Risalah tentang metode: metode descartes
            a.  Masalah ilmu
1)  lepas dari otoritas guru
2)  belajar dan alam raya dan diri
            b.  Kaidah-kaidah pokok meto
1)  menerima kebenaran yang diyakini
2)  memilah-milah masalah
3)  berpikir runtut
4)  perincian dan pemer
            Kaidah.-kaidah moral
1)  mematuhi UU, adat, agama
2)  tegas thp pendapat yg meyakinkan/meragukan
3)  mengubah diri > merombak dunia
          d.  COGITO ERGO SUM
          e.  Masalah dualisme
1)  jiwa bernalar (res cogitans)
2)  jasmani (res extensa)
          f.  Pengetahuan spekul

sensial dan objek ilmu yang berlaku umum
Epistemologi ilmu: cara memperoleh kebenaran
Aksiologi ilmu: tujuan utama ilmu.
Risalah tentang metode: metode descartes
otoritas guru belajar dan alam raya dan diri
          kaidah pokok metode
menerima kebenaran yang diyakini milah masalah perincian dan pemeriksaan Iengkap
          kaidah moral
mematuhi UU, adat, agama, tegas terhadap pendapat yg meyakinkan/meragukan

            Teori.-teori kebenaran
a.  Korespondensi kesesuaian antara makna & kata, ide & realita, teori & fakta.
b.  Koherensi  ;  saling  hubungan  antara  teori  yang  satu  dengan  teori
sebelumnya.
c.  Pragmatis; kebenaran proposisi dg konsekuensi2 praktis.
d.  Sintaksis; kebenaran proposisi terkait dg tata bat asa.
e.  Sern.antik; kebenaran proposisi terkait dg makna/arti.
f.  Non-deskripsi; kebenaran proposisi tergantung pd fungsinya..
g.  Logis.-berlebihan;  setiap  proposisi  logis  telah  menunjukkan  kejelasan  dlm
dirinya.

C.  Aksiologi
Axios=  nilai;  Logos;  teori  -->  teori  ttg  nilai  (value).  Aksiologi  adaiah  cabang
fisafat yang menelaah hakikat nilai (keindahan, kebaikan, kegunaan).
          Ciri fundamental nilai
a.  Dependen; nilai selalu tergantung pada objek.
b.  Polaritas; nilai hanya salah satu aspek (negatif/positif, baik/buruk).
c.  Hirarkis : ada tingkatan dalam nilai (tinggi rendah)
3.  Problem utama aksiologi
a.  Kodrat nilai
Apakah nilai berasal dan:
-  keinginan -> voluntarisme
-  kesenangan -> hedonisme
-  pengalaman sinoptik kesatuan kepribadian -> per-sonalisme
b.  Jenis nilai : perbedaan pandangan antara nilai intrinsik & nilai instrumental.
c.  Kriteria nilai :Ukuran utk menguji nilai yang dipengaruhi teoni psikologi dan logika.
d.  Status metafisika nilai
          Hubungan antara nilai dan fakta
1)  Subjektivisme
2)  Objektivismt logis
3)  Objektivisme metafIsik
          Hierarkhie nilai (Max Scheler)
1)  Religius
2)  Kekudusan
3)  Spiritual.:
-  keindahan
-  keadilan
-  kebenaran
4)  Vital (mis. Kesehatan)
5)  Kenikmatan (mis.. Kelezatan)

D.  Etika
1.  Pengertian
a.  Nilai atau norma moral yg menjadi pegangan seseorang atau kelp.org.
b.  Kumpulan asas / nilai moral, mis: kode etik.
c.  Cabang filsafat yang membahas hakikat baik - buruk.Objek material:
tingkah  laku  manusia,  dan  objek  formal  :  baik  /  buruknya  tingkah  laku
manusia..
2.  Macam etika
a.  Etika deskriptif; membahas moralitas secara umum apa adanya ->netral
b.  Etika normati f; membahas norma secara kritis --> keputusan
c.  Metaetika; analisa logis fliosofis terhadap moralitas
3.  Manfaat etika terhadap kehidupan
a.  Refleksi kritis -> masalah-masalah moralital terkait dengan dinamika IPTEK
-  abortus
-  bayi tabung
-  klonasi
-  rekayasa IP lainnya
b.  Gelombang modernisasi  ->  cara  berpikir  masyarakat  ikut  berubah  —>  etika
berguna menentukan sikap dan pilihan.
c.  Sanggup menghadapi ideologi asing
d.  Memperteguh keimanan dan kepercayaan dalam beragama..

E.  Estetika
1.  Pengertian

Estetika  adalah  suatu  teori  yang  meliputi  (1)  penyelidikan  tentang  yang
indah  (2)  penyelidikan  mengenai  prinsip-prinsip  yang  mendasari  seni  (3)
pengalaman yang berkaitan dengan seni (Kattsof, 1986: 378).
2.  Berbagai konsep tentang hakikat seni/keindahan
a.  Seni sebagai hasil kegiatan intuisi serta pengungkapan perasaan
b.  Keindahan sebagai rasa nikmat yang diobjektivasikan
c.  Keindahan sebagai objek tanglapan akali
d.  Seni sebagai pengalaman (Ibid : 383).

F.  Logika
1.  Pengertian

Logika  adalah  kajian  yang  sistematis  tentang  aturan-aturan  untuk  menguatkan
sebab  -  sebab  yang  mengenai  konklusi/kesimpulkan,  aturan-aturan  itu  dapat
dipakai untuk membedakan argumen yang baik dan yang tidak baik.
2.  Klasifikasi logika
a.  Logika  formal,  disebut  juga  logika  pernyataan,  disebut  juga  logika
tradisional.
b.  Logika material, disebut juga logika simbolik, disebut juga logika modern.
G.  Cabang-cabang Filsafat Khusus
Ketika  pendekatan  filsafati  diaplikasi  untuk  memahami  fenomena-fenomena
khusus  dalam  bidang  kehidupan,  maka  muncul/lahirlah  cabang-cabang  filsafat
khusus.  Contoh,  pendekatan  filsafati  untuk  memahami  fenomena  bidang
keagamaan, maka lahir/muncul filsafat agama; dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar