Rabu, 26 Oktober 2016

Filsafat Komunikasi Serta Kedudukannya




Filsafat Komunikasi Serta Kedudukannya

Semua makhluk hidup pada dasarnya berkomunikasi. Jangankan manusia yang diberkahi akal budi, binatang saja pada dasarnya melakukan komunikasi dengan sesamanya. Komunikasi sebagai praktik sudah ada diciptakaannya manusia, dan manusia menggunkan komunikasi dalam rangka melakukan aktivitas sosialnya. Karenanya manusia tidak mungkin tidak berkomunikasi.
Menurut Prof. Onong Uchjana Effendi (2003: 321), filsafat komunikasi adalah suatu disiplin yang menelaah pemahaman secara lebih mendalam, fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kritis, dan kompherensif teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidang, sifat, tatanan, tujuan, fungsi, teknik, dan metode-metodennya.
Bidang komunikasi, meliputi komunikasi sosial, organisasional, bisnis, politik, internasional, komunikasi antar budaya, pembangungan, tradisional, dan lain-lain.
Sifat komunikasi, meliputi komunikasi verbal dan nonverbal. Tatanan komunikasi, meliputi intrapribadi, antarpribadi, kelompok, massa, dan media.
Tujuan komunikasi bisa terdiri soal mengubah sikap, opini, perilaku, masyarakat, dan lainnya. Sementara itu, fungsi komunikasi adalah menginformasikan, mendidik, mempengaruhi.
Teknik komunikasi terdiri dari komunikasi informatif, persuasif, koersif, instruktif, dan hubungan manusiawi. Metode komunikasi meliputi jurnalistik, hubungan masyarakat, periklanan, propaganda, perang urat saraf, dan perpusatakaan.
Sehingga dengan demikian bisa dikatakan bahwa filsafat komunikasi adalah ilmu yang mengkaji setiap aspek dari komunikasi dengan menggunakan pendekatan dan metode filsafat sehingga didapatkan penjelasan yang mendasar, utuh, dan sistematis seputar komunikasi.
Pemikiran filsafat komunikasi merupakan pemikiran yang menyatu dengan pemikiran teori komunikasi. Beberapa tokoh yang menjadi pemikir filsafat komunikasi adalah Richard L. Lanigan, Stephen Littlejohn, Whitney R.Mundt.


Kedudukan Filsafat Komunikasi
Filsafat  komunikasi  merupakan  cabang  filsafat  yang  masih  relatif  baru. Sekitar  awal  abad  XX,  kajian  tentang  hakikat  komunikasi  berdiri  sendiri  sebagal cabang  flisafat,  yang  tak  lain  merupakan  satu  bentuk  spesialisasi  dan  cabangfilsafat sosial yang mempunyal ruang lingkup demikian luas.
Sebagal  salah  satu  cabang  filsafat,  filsafat  komunikasi  mempunyai hubungan  erat  dengan  cabang  filsafat  yang  lain.  Hubungan  erat  tersebut  terutama tampak  pada  fenomena  manusia  yang  melakukan  komunikasi.  Dengan  kata  lain filsafat  komunikasi  berhubungan  erat  dengan  filsafat  manusia.  Filsafat  komunikasi berusaha  menjabarkan  sifat  kodrat  manusia  sebagal  makhluk  individual  sekaligus makhluk  social  yang  mempunyai  kecenderungan  hakiki  untuk  berhubungan  satu sama  lain. 
Oleh  karena  itu  perlu  disusun  suatu  prinsip-prinsip,  metode  dan  teknik
komunikasi  yang  tetap  mengedepankan  manusia  sebagai  subjek  komunikasi. Secara  singkat  dapat  dikatakan  bahwa  titik  singgung  antara  filsafat  manusia  dan filsafat komunikasi adalah keberadaan manusia. Hubungan  erat  yang  kedua  yaitu  antar  filsafat  komunikasi  dengan  filsafat sosial, yang semula merupakan induk filsafat komunikasi. Filsafat sosial menyelidiki bentuk-bentuk  hubungan  sosial,  struktur-struktur  scsial  dalam  masyarakat, sedangkan filsafat komunikasi mengkaji sebagian dan fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat, yaitu komunikasi  sebagai  saran bagi manusia  untuk melakukan hubungan  satu  sama  lain.  Perkembangan  yang  terjadi  memperlihatkan  bahwa komunikasi  ternyata  bukan  lagi  menjadi  tujuan  sosialisasi  manusia,  tetapi komunikasi  telah  menjadi  alat  atau  instrument  bagi  manusia  untuk  mendapatkan hal lain, seperti pemenuhan kebutuhan materi.
Hubungan  selanjutnya  terdapat  dalam  kaitannya  dengan  usaha  manusia untuk  memperoleh  pengetahuan  yang  benar,  maka  dalam  hat  mi  filsafat komunikasi juga berhubungan dengan epistemologi  (filsafat pengetahuan). Dengan adanya  hubungan  ciengan  epistemology,  maka  penguasaan  pengetahuan merupakan  sesuatu  yang  penting  bagi  terjadinya  proses  pemaknaan  Komunikasi antar manusia. Berkaitan  dengan  masalah  penilalan  baikk  dan  buruk  dalam  proses komunikasi  maka  filsafat  komunikasi  juga  akan  berhubungan  filsafat  nilai (aksiologi).

1 komentar: