Filsafat Komunikasi Serta Kedudukannya
Semua makhluk hidup pada dasarnya
berkomunikasi. Jangankan manusia yang diberkahi akal budi, binatang saja pada
dasarnya melakukan komunikasi dengan sesamanya. Komunikasi sebagai praktik
sudah ada diciptakaannya manusia, dan manusia menggunkan komunikasi dalam
rangka melakukan aktivitas sosialnya. Karenanya manusia tidak mungkin tidak
berkomunikasi.
Menurut Prof. Onong Uchjana Effendi
(2003: 321), filsafat komunikasi adalah suatu disiplin yang menelaah pemahaman
secara lebih mendalam, fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kritis,
dan kompherensif teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi
menurut bidang, sifat, tatanan, tujuan, fungsi, teknik, dan metode-metodennya.
Bidang komunikasi, meliputi
komunikasi sosial, organisasional, bisnis, politik, internasional, komunikasi
antar budaya, pembangungan, tradisional, dan lain-lain.
Sifat komunikasi, meliputi
komunikasi verbal dan nonverbal. Tatanan komunikasi, meliputi intrapribadi, antarpribadi,
kelompok, massa, dan media.
Tujuan komunikasi bisa terdiri soal
mengubah sikap, opini, perilaku, masyarakat, dan lainnya. Sementara itu, fungsi
komunikasi adalah menginformasikan, mendidik, mempengaruhi.
Teknik komunikasi terdiri dari
komunikasi informatif, persuasif, koersif, instruktif, dan hubungan manusiawi.
Metode komunikasi meliputi jurnalistik, hubungan masyarakat, periklanan,
propaganda, perang urat saraf, dan perpusatakaan.
Sehingga dengan demikian bisa
dikatakan bahwa filsafat komunikasi adalah ilmu yang mengkaji setiap aspek dari
komunikasi dengan menggunakan pendekatan dan metode filsafat sehingga
didapatkan penjelasan yang mendasar, utuh, dan sistematis seputar komunikasi.
Pemikiran filsafat komunikasi
merupakan pemikiran yang menyatu dengan pemikiran teori komunikasi. Beberapa
tokoh yang menjadi pemikir filsafat komunikasi adalah Richard L. Lanigan,
Stephen Littlejohn, Whitney R.Mundt.
Kedudukan
Filsafat Komunikasi
Filsafat komunikasi merupakan cabang
filsafat yang masih relatif baru. Sekitar
awal abad XX, kajian tentang hakikat
komunikasi berdiri sendiri sebagal cabang
flisafat, yang tak lain merupakan satu
bentuk spesialisasi dan cabangfilsafat sosial yang mempunyal
ruang lingkup demikian luas.
Sebagal salah satu cabang
filsafat, filsafat komunikasi mempunyai hubungan
erat dengan cabang filsafat yang lain.
Hubungan erat tersebut terutama tampak pada
fenomena manusia yang melakukan komunikasi.
Dengan kata lain filsafat komunikasi berhubungan
erat dengan filsafat manusia. Filsafat komunikasi
berusaha menjabarkan sifat kodrat manusia
sebagal makhluk individual sekaligus makhluk
social yang mempunyai kecenderungan hakiki
untuk berhubungan satu sama lain.
Oleh karena itu perlu disusun
suatu prinsip-prinsip, metode dan teknik
komunikasi
yang tetap mengedepankan manusia sebagai
subjek komunikasi. Secara singkat dapat dikatakan
bahwa titik singgung antara filsafat
manusia dan filsafat komunikasi adalah keberadaan manusia. Hubungan
erat yang kedua yaitu antar filsafat
komunikasi dengan filsafat sosial, yang semula merupakan induk
filsafat komunikasi. Filsafat sosial menyelidiki bentuk-bentuk
hubungan sosial, struktur-struktur scsial dalam
masyarakat, sedangkan filsafat komunikasi mengkaji sebagian dan fenomena sosial
yang terjadi dalam masyarakat, yaitu komunikasi sebagai saran bagi
manusia untuk melakukan hubungan satu sama lain.
Perkembangan yang terjadi memperlihatkan bahwa komunikasi
ternyata bukan lagi menjadi tujuan
sosialisasi manusia, tetapi komunikasi telah
menjadi alat atau instrument bagi manusia
untuk mendapatkan hal lain, seperti pemenuhan kebutuhan materi.
Hubungan selanjutnya terdapat
dalam kaitannya dengan usaha manusia untuk
memperoleh pengetahuan yang benar, maka
dalam hat mi filsafat komunikasi juga berhubungan dengan
epistemologi (filsafat pengetahuan). Dengan adanya hubungan
ciengan epistemology, maka penguasaan pengetahuan merupakan
sesuatu yang penting bagi terjadinya proses
pemaknaan Komunikasi antar manusia. Berkaitan dengan
masalah penilalan baikk dan buruk dalam
proses komunikasi maka filsafat komunikasi juga
akan berhubungan filsafat nilai (aksiologi).
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus