Filsafat Dalam Perkembangan Teologi
Sistem
filsafat telah memberikan sumbangsih dalam mendorong pikiran manusia yang
menghasilkan penemuan dan pengertian rahasia alam. Dalam hal inilah manusia
mulai memakai rasio mereka untuk mengungkapkan suatu kebenaran yang ingin
dicapai tersebut, termasuk dalam kemajuan perkembangan dalam ilmu teologi. Pada
waktu filsafat menjadi senjata menyerang iman kepercayaan, Penulis memberikan
suatu pertanyaan, yaitu: bagaimanakah orang Kristen boleh mempertahankan diri
serta memberi jawaban yang cukup kuat? Dan Apakah dampak postif dan negatif
dari sumbangsih ilmu filsafat dalam perkembangan ilmu teologi?
Pengertian
Filsafat
Secara
etismologis, istilah “filsafat”, yang merupakan padanan kata falsafah (bahasa Arab)dan Philosophy (bahasa Inggris), yang
berarti philos (kekasih atau sahabat)
dan sophia (kebijaksanaan atau
kearifan). Jadi, filsafat dapat didefinisikan sebagai yang mencintai
kebijaksanaan atau sahabat pengetahuan. Menurut Rene Descartes, filsuf Prancis
yang termasyur dengan argument Je pense,
donc je suis, atau dalam bahasa latin “cogito
ergo sum”, mengatakan bahwa filsafat adalah himpunan dari segala
pengetahuan yang paling pangkal penyelidikannya adalah mengenai Tuhan, alam,
dan manusia.
Dari pernyataan tersebut, bisa dikatakan bahwa
filsafat adalah suatu ilmu yang terus mencari sesuatu kebenaran atau ilmu
disiplin intelektual tentang natur realita dan penyelidikan terhadap
prinsip-prinsip umum mengenai pengetahuan dan keberadaanya. Penulis tertarik
dengan pernyataan Dene Descartes mengenai pengertian filsafat yang berunjuk
pada segala pengetahuan yang pangkal penyelidikannya adalah Tuhan, alam dan
manusia. Dari penyataan tersebut, penulis berpendapat bahwa manusia mulai
mencari suatu kebenaran menurut cara pandang seseorang tersebut memandang untuk
membuktikan suatu kebenaran tersebut. Filsafat ini melahirkan beberapa ilmu
pengetahuan yang dipakai manusia untuk mencari suatu kebenaran.
Pengertian
Teologi
Teologi dalam bahasa Yunani disebut θεος, theos, "Allah SWT,
Tuhan", dan λογια, logia, "kata-kata," artinya "ucapan," atau "wacana"
adalah wacana yang
berdasarkan nalar mengenai agama, spiritualitas
dan Tuhan. Dengan demikian, teologi adalah ilmu yang mempelajari
segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan beragama.
Teologi meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan.
Substansi teologi adalah “saya percaya bahwa Tuhan ada sesuai dengan pernyataan
Alkitab. Dan saya percaya seluruh keterangan tentang penjelasan yang ada pada
Alkitab”.
Pengaruh
Filsafat dalam Perkembangan Teologi
Setelah
mengetahui secara singkat pengertian mengenai filsafat dan teologi. Penulis
mencoba mencari akar masalah yang akan dibahas mengenai, Apakah ada pengaruh
filsafat dalam perkembangan teologi? Dan apa dampak positif maupun negative
perkembangan filsafat tersebut dalam perkembangan teologi hingga saat ini?
Teologi
adalah suatu sistem kepercayaan tentang Allah SWT, sifat manusia, dunia, gereja,
dan topik-topik lainnya yang berhubungan dan dirumuskan untuk memampukan
orang-orang Kristen memahami dan menerima iman mereka. Secara klasik, filsafat
senantiasa terlibat dalam perkembangan sistem-sistem dalam menafsirkan
realitas. Jika kita mengetahui secara ringkas tentang awal mula terjadinya
filsafat karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi manusia mulai berikir
rasional, bahkan dalam ilmu teologi, menurut Jan Hendrik, yaitu:
·
Ketakjuban, artinya manusia mulai kagum
dengan terjadinya suatu proses alam, yang memiliki subjek dan objek dalam
penelitian kekaguman tersebut.
·
Ketidakpuasan, artinya manusia ingin
keluar dari setiap mitos-mitos dan mite-mite yang terus menjadi penghalang
untuk berkembang. Sehingga ketidak puasan itu membuat manusia terus menerus
mencari penjelasan dan keterangan yang lebih pasti dan menyakinkan.
·
Hasrat bertanya, artinya manusia ketika
mengalami ketakjuban dan ketidak puasan, maka manusia mulai memiliki pertanyaan
yang radikal untuk mencari suatu kebenaran. Pertanyaan tidak boleh dianggap
sepele karena pertanyaanlah membuat kehidupan serta pengetahuan manusia
berkembang dan maju.
·
Keraguan, artinya manusia sebagai
penanya mempertanyakan sesuatu kebenaran dengan maksud untuk memperjelas dan
membuktikan suatu kebenaran tersebut, sehingga muncul keraguan tentang sesuatu
kebenaran yang ada, dan terus mencari.
Dari
pernyataan tersebut jelaslah bahwa ada pengaruh yang diberikan filsafat bagi
ilmu pengetahuan manusia yang dipakai hingga sampai hari ini. Setelah beberapa
hal dibahas diatas, maka dari keempat hal tersebut, muncullah teologi yang sama
dengan pandangan Dene Descartes, yang membahas tentang Tuhan, dunia, dan
manusia. Pandangan ini muncul akibat manusia mulai bertanya-tanya dan mulai
mencari suatu kebenaran.
Dalam hubungan filsafat dan teologi,
Millard J. Erickson, menyatakan bahwa:
·
Teologia dan filsafat tidak ada hubungan
sama sekali. Pendapat ini dicetuskan oleh Tertulianus (160-230)
·
Teologi dapat diuraikan dengan jelas
oleh filsafat (Augustinus).
·
Teologi kadang-kadang diteguhkan oleh
filsafat (Thomas Aquinas).
·
Teologi juga dapat dinilai oleh filsafat
(Aliran Deisme).
·
Dalam beberapa kasus tertentu filsafat
bahkan member isi kepada teologi (Georg Hegel).
Dari kelima hal ini
dapat dikatakan bahwa filsafat memiliki hubungan yang sangat penting terhadap
teologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar