Kebudayaan
Dan Identitas
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain. ditambah lagi segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Sedangkan menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman
Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Stabilitas dan perubahan dalam kebudayaan bersifat dinamis,
bukan statis. serta bersifat stabil akan tetapi juga senantiasa berubah.
Perubahan kebudayaan dapat dipelajari dengan cara membandingkan keadaan
sekarang dengan masa yang lampau. Contoh: Perubahan dalam diri setiap orang.
Ketika seseorang melihat potret dirinya pada masa lampau dan dibandingkan
dengan dirinya yang sekarang maka akan tampak jelas perubahan mode dari
pakaiannya.
Dari beberapa penjelasan diatas
dapat diketahui bahwasannya perbedaan antara istilah budaya dengan kebudayaan
ialah jika budaya lebih ditekankan pada cipta, karya, dan rasa yang menjunjung
tinggi sebuah konsep ide dari akal sehingga mampu menciptakan sebuah hasil. Dan
dari hasil inilah yang lantas pada akhirnya disebut dengan istilah kebudayaan.
Identitas
Dalam pembahasan tentang identitas budaya
seringkali dikacaukan dengan istilah identitas sosial. Identitas sosial
terbentuk dari struktur sosial yang dibentuk dalam sebuah masyarakat. Sedangkan
identitas budaya terbentuk melalui struktur kebudayaan suatu masyarakat. Dengan
kata lain struktur budaya adalah pola-pola persepsi, berpikir dan perasaan,
sedangkan struktur sosial adalah pola-pola perilaku social.
Kata identitas berasal dari bahasa
Inggris “identity” yang berarti ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada
seseorang, kelompok atau . sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain.
Identitas juga merupakan keseluruhan atau totalitas yang menunjukkan ciri-ciri
atau keadaan khusus seseorang atau jati diri dari factor-faktor biologis,
psikologis, dan sosiologis yang mendasari tingkah laku individu.
Menurut Liliweri, identitas budaya
merupakan ciri yang ditunjukkan seseorang karena orang itu merupakan anggota
dari sebuah kelompok tertentu. Itu meliputi pembelajaran tentang penerimaan
tradisi, sifat bawaan, bahasa, agama, keturunan dari suatu kebudayaan.
Sedangkan menurut Larry A. Samovar, Richard E. Porter dan Edwin R. McDaniel,
identitas budaya merupakan adalah karakter khusus dari sistem komunikasi
kelompok yang muncul dalam situasi tertentu.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat
diketahui bahwasanya ketika sebuah kelompok mempunyai symbol-simbol serta
norma-norma untuk diwariskan secara turun temurun, maka kelompok tersebut dapat
dikatakan telah memiliki identitas budaya. Secara realnya, identitas budaya
sangat berpengaruh terhadap perkembangan komunikasi antar budaya. Baik
berdasarkan adat, strata, serta kepercayaan antara yang satu dengan yang lain.
Ada beberapa komponen yang dapat
membangun adanya identitas budaya. Diantaranya:
1.
Pembelajaran serta penerimaan
tradisi berdasarkan Pandangan hidup, kosmologi, dan ontology dari kepercayaan,
sikap dan nilai yang diajarkan.
2.
Adanya pembelajaran serta penerimaan
norma-norma yang menunjukkan standart dan aturan perilaku yang berlaku
dilingkungan masyarakat.
3.
Penerimaan tentang adanya konsep
waktu dulu dan sekarang yang kemungkinan berbeda jauh.
Komponen-komponen tersebut merupakan
awal pembentukan karakter dari identitas setiap budaya yang berkembang disetiap
daerah. Dengan kata lain, budaya tidak dapat terlahir tanpa adanya sebuah
pembelajaran dari tradisi-tradisi yang sudah ada sebelumnya.
Adapun atribut identitas budaya
menurut Daphne A. Jameson, diantaranya:
1.
Dapat berubah sesuai dengan waktu.
Pernyataan ini dibuktikan dengan adanya budaya yang dinamis.
Dengan kata lain, budaya masa lampau selalu berbeda dengan budaya masa yang
akan datang. Contoh: budaya dalam cara berpakaian.
2.
Dapat dipengaruhi oleh hubungan
dekat antar individu maupun kelompok.
Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya lingkup masyarakat
tertentu. Walaupun individu didalamnya berbeda-beda, namun mereka akan
cenderung memberikan reaksi yang sama pada gejala-gejala tertentu. Hal ini
dikarenakan mereka memiliki sikap-sikap umum yang relative sama dengan
nila-nilai dan perilaku yang sama. Hal-hal yang dimiliki bersama itulah yang
kemudian melahirkan kebudayaan. Contoh: budaya Tasyakuran.
komunikasi merupakan salah satu proses pertukaran budaya
namun, dapat pula dikatakan sebagai titik temu dalam memahami kebudayaan. Sebab
dalam realitas budaya, komunikasi mampu menjajaki makna serta pola tindakan
tentang bagaimana makna dan pola tersebut dapat dibuktikan secara real dalam
sebuah kelompok sosial, politik, ekonomi, serta lingkungan lain yang turut
melahirkan interaksi manusia sehingga terciptanya sebuah cipta, karya, serta
karsa manusia
Secara realnya, budaya terdiri dari
dua macam. Yaitu:
1)
Identitas individual
Sebuah identitas atau
jati diri yang dimiliki seseorang yang di dapat sejak lahir maupun dari proses
interaksi yang dialami mulai dari lahir. Contoh : seorang gadis desa tidak
berani membangkang perintah ibu atau bapaknya sehingga ia dijuluki sebagai
gadis penurut. Penurut adalah identitas individual dari gadis desa itu, sebab
tidak semua gadis desa adalah seorang anak yang penurut terhadap orang tua.
2)
Identitas komunal
Sebuah identitas atau jati diri dalam suatu karakteristik
yang menggambarkan ciri-ciri dari suatu kelompok atau koloni yang menunjukkan
secara utuh tentang kepribadian koloni itu. contoh: anak punk dengan gayanya
yang serba hitam dan identitas dengan alkohol, jalanan dan pergaulan bebas
merupakan identitas dari koloni anak punk tersebut. Hal-hal itu adalah pembeda
antara koloni anak punk dengan koloni atau kelompok lain.
Pentingnya identitas dapat membantu
masyarakat luas untuk dapat mengenal individu atau kelompok baik dari segi
budaya, agama, ataupun politik dan berbagai aspek kehidupan yang lain.
Identitas juga dapat memandu seseorang dalam memilah perjalanan dari tujuan
hidupnya, misalnya seseorang yang ingin masuk di sebuah komunitas, maka orang
tersebut harus mengenal identitas komunitas itu, dengan demikian maka untuk
selanjutnya apabila sudah mengenal dan mengerti tentang karakteristik komunitas
tersebut dia bisa akan tetap masuk apabila komunitas tersebut positif,
sebaliknya akan meninggalkan apabila komunitas tersebut negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar