Filsafat Memberi
Harapanuntuk Dunia
Oleh : Raden Milan Nurmilah
Filsafat merupakan ibu dari semua ilmu pengetahuan dan juga merupakan
sebuah ilmu yang membahas tentang persoalan kebenaran yang hierarki.Filsafat
dan manusia juga sangat sering dikaitkan. Karena setiap manusia tentu memiliki
pandangan hidup sedangkan dapat di katakana pula bahwa Filsafat diartikan sebagai
pandangan hidup, ya bisa dikatakan pula
bahwa filsafat di jadikan sebagai pandangan hidup karena semua ilmu pengetahuan
tentunya telah melalui fase pencarian kebenaran, sedangkan ilmu pengetahuan
telah memberi harapan pada dunia bagi seluruh manusia untuk senantiasa memiliki
ilmu pengetahuan agar tidak sesat di dunia khususnya di akhirat, karena filsafat
pada hakikatnya bersumber pada hakikat kodrat pribadi manusia (sebagai makhluk
individu, makhluk sosial dan makhluk Tuhan). Hal ini berarti bahwa filsafat
mendasarkan pada penjelmaan manusia secara total dan sentral sesuai dengan
hakikat manusia sebagai makhluk monodualisme (manusia secara kodrat terdiri
dari jiwa dan raga) tentu sangat membanggakan
dunia bukan?, bahwa filsafat memberi harapan pada suatu bangsa dan untuk duniadengan
adanya filsafat kebenaran akan terungkap, pengetahuan menjadi benar secara
hierarki, dan menjadikan manusia lebih peka terhadap segala hal yang ada dan
mungkin ada, dengan adanya filsafat akan minim sebuah julukan kebodohan karena
segala sesuatu di ungkap kebenarannya. Harapan untuk menjadikan kehidupan
manusia lebih baik tanpa adanya pembodohan dan jika manusia telah mulai
berfikir logis karena filsafat, dunia seperti di beri harapan asli yang
menunjang dunia, antar Negara akan mulai bersaing, antar anak bangsa bersaing
untuk terus berkarya dan berfikir logis seperti yang ada dalam kajain filsafat,
dan akan banyak lulusan-lulusan sarjana yang tugas akhirnya meneliti sesuatu
yang baru, bukan hanya sesuatu yang ada namun di teliti kembali, bisa saja
muncul teori baru dan bisa di akui dunia, tapi dengan garis besar semuanya
harus di siasati kebenarannya dan bisa bersifat universal dapat diterima oleh
orang banyak, tentu hal ini akan memajukan bangsa dan Negara serta dunia,
dengan filsafat sebuah harapan akan muncul karena di dasari dengan sebuah
ilmu-ilmu kebenaran. Hanya saja filsafat tidak terlalu menarik untuk dipelajari,
walaupun tak menarik dan terkesan bingung sehingga anda harus berfikir,
disitulah anda sedang melakukanya.
Sedangkan filsafat menurut
Immanuel Kant adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari
segala pengetahuan yang di dalamnya tercakup empat persoalan: yang pertama, Apa
yang dapat saya harapkan? What may I hope
? pernahkan anda memiliki harapan? Lantas apa harapan itu, Harapan dalam
kehidupan manusia merupakan cita-cita, keinginan, penantian, kerinduan supaya
sesuatu itu terjadi. Dalam menantikan adanya sesuatu yang terjadi dan
diharapkan, langkah pertama untuk menciptakan
harapan selalu terwujud adalah, tetap menjadi manusia yang benar, karena dalam
soal filsafat, filsafat selalu mencari sebuah kebenaran, mencari tahu semua yang
ada dan mungkin ada. Jadi, konsep dalam mewujudkan harapan senantiasa berusaha
menjadi orang benar. Konsep harapan dari Snyder (1994) terdiri
dari 3 komponen yaitu, tujuan (goals),willpower
dan waypower, tujuan (goals) dapat didefinisikan sebagai
sesuatu yang telah menjadi target atau titik akhir dari urutan aktivitas
mental, tujuan merupakan objek, pengalaman, atau hasil yang dibayangkan dan di
inginkan untuk didapatkan atau dicapai, individu tentu sangat ingin mengalami,
mendapatkan, menciptakan atau menjadikan keinginan menjadi suatu kenyataan,
tujuan atau harapan ini mungkin dapat di gapai dengan waktu yang singkat
ataupun lama, tergantung besar kecilnya suatu harapan dan usahanya, jika
manusia hendak berfikir kritis, berusaha dan berdoa pada Tuhan yang maha esa
maka segala sesuatu akan mudah di capai harapan akan tercapai dengan do’a,
usaha, ikhlas, tawakal di singkat menjadi duit, sedangkan (do it) duit dalam bahasa inggris artinya lakukanlah, maka
lakukanlah semuanya hingga harapanmu dapat mudah tercapai. Sedangkanwillpower
mengarah pada motivasi yang diperlukan untuk memulai dan mempertahankan langkah
menuju tujuanataupun sesuatu yang
dapat menentukan dan mempertahankan
serta membantu individu ketika bergerak menuju arah tujuan yang hendak dicapai,
willpower akan lebih mudah dicapai
apabila individu telah memiliki bayangan tentang suatu tujuan yang penting
karena bagi saya sebuah bayangan dalam bentuk perancanaan sebuah harapan,
manusia akan lebih mudah untuk melakukannya. Menurut Braithwaite (2004), willpower merupakan persepsi diri yang
dapat digunakan sepanjang jalan untuk mencapai tujuan. Memiliki willpower bermanfaat untuk memulai
sesuatu yang hendak dicapai serta mempertahankan ketekunan dalam perjalanan
mencapai tujuan.Dan pada akhirnya waypower
yang merupakan langkah atau jalan menuju tujuan yang diinginkan diperlukan
untuk mencapai tujuan dan mengarahkan individu jika menjumpai halangan.Menurut
teori harapan, komponen willpower dan
waypower merupakan dua komponen yang
diperlukan. Namun, jika salah satunya tidak tercapai maka kemampuan untuk
mempertahankan pencapaian tujuan tidak akan mencukupi, karena dua komponen ini
bersifat timbal balik. Secara filsafat bahwa manusia juga memiliki
karakteristik yang memiliki harapan yang tinggi, karena pada dasarnya manusia
merupakan makhluk yang tegak dan memiliki pendirian. Karena didalam kajian
Snyder (1994) berdasarkan karakteristik psikologis setiap individu tentu
memiliki harapan yang tinggi, secara filsafat tentu karena setiap manusia
senantiasa memiliki rasa optimisme, bahwa optimisme di artikan sebagai perasaan
memiliki energi mental untuk mencapai suatu tujuan, setelah itu ada persepsi
mengenai kontrol, pada umumnya manusia memiliki harapan lebih tinggi
menginginkan untuk menggunakan kontrol pribadi dalam kehidupan mereka. Harapan
dapat dikorelasikan dengan keinginan dalam kontrol, kemampuan untuk menentukan,
menyiapkan diri untuk melakukan antisipasi terhadap stress. Persepsi mengenai
kemampuan pemecahan masalah merupakan hal yang perlu di tuju untuk mencapai
sebuah harapan. Dengan memiliki suatu kemampuan dalam memecahkan masalah ini
akan lebih mempermudah manusia dalam mencapai sebuah harapan. Karena suatu
individu yang telah mengantisipasi masalah dan memahami bahwa mereka akan
mengalami rintangan pada saat mencapai tujuan dan akan mencari sebuah
alternative demi mencapai sebuah harapan, karena setiap manusia memiliki
harapan tentu ini menjadikan setiap individu memiliki rasa daya saing yang
cukup memiliki pengaruh terhadap perbandingan individu dengan orang lain.
Individu yang memiliki harapan tinggi akan memiliki daya saing yang lebih besar
dan mereka lebih menikmati proses di bandingkan hasil yang diperoleh.
Penelitian menunjukan bahwa anak-anak, remaja, dan
dewasa yang memiliki tingkat harapan yang tinggi, memiliki performa lebih baik,
baik saat masa sekolah, ataupun kesehatan yang lebih baik, memiliki kemampuan
dalam pemecahan masalah yang baik dan dapat menyesuaikan diri secara psikologis
( Linley & Joseph, 2004). Telah cukup penjelasan mengenai suatu harapan,
lantas apa yang hakikatnya saya harapkan, seperti yang telah dijabarkan di atas
bahwa, setiap manusia sebelum memiliki banyak harapan, maka dahulukan untuk
membuat bayangan untuk mencapai sebuah harapan, dengan goals, willpower, dan waypower, serta jangan lupa pula
hendaklah berusaha menjadi manusia yang benar. Nah, sampai di
manakah harapan kita tadi, tentu dengan menjadi
orang yang benar seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa belajarlah menjadi
orang yang benar, dalam pandangan agama itu memang hal yang harus, karena
secara filsafatpun, filsafat selalu mencari kebenaran, dan mencari sesuatu yang
ada atau mungkin ada, seperti ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan harus sekali
di cari tahu benar kebenarannya, dan mari kita perhatikan bahwa “orang yang
berbuat atas dasar pengetahuan lebih baik dari pada berbuat tanpa pengetahuan”,
dikutip dari nasihat dosen pendidikan filsafat Dr.Adang Heriawan M.pd pada 07
september 2016. Lantas, kembali kepada persoalan bahwa harapan saya untuk
kehidupan yang memiliki tujuan baik adalah dengan terus menambah ilmu pengetahuan
karena kedepannya saya akan menjadi seorang guru dan guru bukan hanya sebuah
profesi yang menuntut menjadi pribadi yang benar, melainkan bijak, dan
disinilah saya belajar menjadi orang benar, dan untuk mencapai sebuah harapan
manusia harus berfikir agar dapat menyelesaikan sesuatu. Karena menurut kodratnya
manusia itu adalah makhluk sosial. Setiap manusia lahir ke dunia ini langsung
disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau
anggota masyarakat lainnya. Di tengah-tengah manusia lain itulah seseorang
dapat hidup dan berkembang fisik dan jasmani, serta mental dan spiritualnya, sehingga sebuah harapan untuk membahagiakan
orang-orang terkasih adalah hal yang mutlak dan tentu ada disetiap individu
manusia. Perlu kita ketahui bahwa da dua hal yang
mendorong manusia hidup bergaul dengan manusia lain, yaitu : dorongan kodrat
dan dorongan kebutuhan hidup.Dorongan Kodrat, kodrat
ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah mendarah daging dalam diri manusia sejak manusia itu
diciptakan oleh Allah SWT. Misalnya : menangis, bergembira, berpikir, bercinta,
berjalan, berkata, dan mempunyai keturunan. Setiap diri manusia mempunyai
kemampuan untuk itu semua dan dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai
keinginan dan harapan.
Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan
kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan
manusia lain. Dengan kodrat ini manusia dapat mempunyai harapan.Sedangkan jika dorongan kebutuhan
hidup sudah menjadi
kodrat bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup
itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan
rohani. Kebutuhan jasmani, misalnya makan, minum, pakaian, dan rumah. Sedangkan
kebutuhan rohani, misalnya kebahagiaan, kepuasan, keberhasilan, hiburan dan
ketenangan.Dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya
manusia dan harapan itu berada dalam satu naungan atau berdampingan. Adakah manusia yang tidak pernah memiliki harapan? manusia tanpa
harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal
sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan
masing-masing. Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan
akan sesuatu yang diinginkan, didapatkan atau
suatu kejadian akan berbuah kebaikan diwaktu yang akan datang. Pada umumnya
harapan berbentuk abstrak, tidak tampak namun diyakini bahkan terkadang dibatin
dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada
seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan
harapannya menjadi nyata dengan cara berusaha dan berdo’a.Harapan seseorang
juga ditentukan oleh kiprah usaha atau bekerja kerasnya seseorang. Orang yang
bekerja keras akan mempunyai harapan yang besar. Dan untuk memperoleh suatu harapan yang besar namun kita telah mengetahui bahwa kemampuan diriini kurang,
biasanya manusia akan lebih banyak menyertai dengan unsur
dalam, yaitu berdo’a, terkadang do’a memang akan
mengalahkan segalanya, disertai takdir yang telah di tetapkan oleh Allah Swt,
itu memang tidak bisa di ganggu gugat, di dalam filsafat pula mengatakan bahwa filsafat merupakan mencari tahu semua
yang ada atau mungkin ada. Sesuatu yang mungkin ada seperti hal yang tidak dapat
diketahui manusia adalah takdir Tuhan contoh, pati kematian, bagja sebuh
kebahagiaan, cilaka sebuah musibah dan hati yang tidak bisa ditebak, manusia
hanya perlu merencanakan namun Allah yang menentukan jadi jika kita jika sudah
semaksimal mungkin membuat sebuah perencanaan, bahkan telah mengatur strategi
untuk mencapai sebuah harapan dan jika
akhirnya tidak tercapai semua, jangan khawatir, percayalah itulah yang terbaik
bagimu, namun janganlah pula kita berputus asa, gigihkan kembali kobaran
semangatmu untuk mencapai sebuah harapan.
Kebenaran ilmiah sebagai masalah filsafat
setelah kita tahu, kebenaran ilmiah menurut pemikiran seorang filsuf yaitu
Imanuelkhan yang pertama adalah what may
I hope ?apa yang saya harapkan? Setelah memahami mengenai apa itu harapan
dan lain sebagainya. Yang kedua adalah apa yang dapat saya ketahui, what can I know? Apa yang dapat saya
ketahui, semuanya bisa anda ketahui, dengan menjadikan diri anda lebih peka
terhadap semua hal, baik yang memang ada bahkan mungkin ada, semua dapat kita
ketahui jika kita peka, sebuah kepekaan akan muncul jika kita mulai berfikir,
karena filsafat akan mengajarkan kita untuk berfikir lebih logis dengan
menggunakan otak agar lebih berfungsi lebih baik. Menurut J.M.
Bochenski berfikir adalah perkembangan ide dan konsep, definisi ini nampak
sangat sederhana namun substansinya cukup mendalam, berfikir bukanlah kegiatan
fisik namun merupakan kegiatan mental, bila seseorang secara mental
sedang mengikatkan diri dengan sesuatu dan sesuatu itu terus berjalan
dalam ingatannya, maka orang tersebut bisa dikatakan sedang berfikir. Jika
demikian berarti bahwa berfikir merupakan upaya untuk mencapai pengetahuan dan menjawab sebuah pertanyaan apa
yang dapat saya ketahui. Upaya mengikatkan diri dengan sesuatu merupakan
upaya untuk menjadikan sesuatu itu ada dalam diri (gambaran mental) seseorang,
dan jika itu terjadi tahulah dia, ini berarti bahwa dengan berfikir manusia
akan mampu memperoleh pengetahuan, dan dengan pengetahuan itu manusia menjadi
lebih mampu untuk melanjutkan tugas kekhalifahannya di muka bumi serta mampu
memposisikan diri lebih tinggi dibanding makhluk lainnya, konsep filsafat jika kita sudah bingung akan
suatu hal dan manusia berfikir maka itulah filsafat.Apa yang dapat kita ketahui
seyogyanya adalah berupa kepekaan yang menghasilkan sebuah pengetahuan, Berfikir
dan pengetahuan merupakan dua hal yang menjadi ciri keutamaan manusia, tanpa
pengetahuan manusia akan sulit berfikir dan tanpa berfikir pengetahuan lebih
lanjut tidak mungkin dapat dicapai, oleh karena itu nampaknya berfikir dan
pengetahuan mempunyai hubungan yang sifatnya siklikal.
Kebenaran ilmiah sebagai masalah filsafat
setelah kita tahu, kebenaran ilmiah menurut pemikiran seorang filsuf yaitu
Imanuelkhan yang pertama adalah what may
I hope ?apa yang saya harapkan? yang kedua adalah apa yang dapat saya
ketahui, what can I know? Apa yang
dapat saya ketahui, yang ketiga adalah apa yang seyogyanya saya lakukan? What should I do ? jika berfikir tentang
apa yang seyogyanya saya lakukan, tentu banyak hal yang perlu kita lakukan
untuk mencapai sebuah harapan dan melakukan sesuatu untuk menambah pengetahuan
kita, di dalam pandangan filsafat sudah di katakana bahwa yang harus kita
lakukan adalah menyusun sebuah tujuan, harapan, berfikir untuk mencapai sebuah
harapan dan jangan pernah lupakan untuk peka terhadap sesuatu.
Masih bersama dengan sebuah kebenaran ilmiah
sebagai masalah filsafat, kebenaran ilmiah menurut pemikiran seorang filsuf
yaitu Imanuelkhan yang pertama adalah what
may I hope ?apa yang saya harapkan? yang kedua adalah apa yang dapat saya
ketahui, what can I know? Apa yang
dapat saya ketahui, yang ketiga adalah apa yang seyogyanya saya lakukan? what should I do ? dan yang keempat
adalah apa atau siapakah manusia itu? what/who
is man ? jika kita kaitkan dengan konsep apa yang dapat diketahui,
jawabannya adalah pengetahuan. Berpengetahuan merupakan syarat mutlak
bagi manusia untuk mempertahankan hidupnya, dan untuk itu dalam diri manusia
telah terdapat akal yang dapat dipergunakan berfikir untuk lebih mendalami dan
memperluas pengetahuan. Paling tidak terdapat dua alasan mengapa manusia
memerlukan pengetahuan/ilmu yaitu dan ini akan menjawab pula
pertanyaan siapa manusia itu : perlu kita ketahui bahwa manusia tidak bisa hidup dalam alam
yang belum terolah, sementara binatang siap hidup di alam asli dengan berbagai
kemampuan bawaannya.Manusia
merupakan makhluk yang selalu bertanya baik implisit maupun eksplisit dan
kemampuan berfikir serta pengetahuan merupakan sarana untuk menjawabnya.Dengan
demikian berfikir dan pengetahuan bagi manusia merupakan instrumen penting
untuk mengatasi berbagai persoalah yang dihadapi dalam hidupnya di dunia, tanpa
itu mungkin yang akan terlihat hanya kemusnahan manusia (meski kenyataan
menunjukan bahwa dengan berfikir dan pengetahuan manusia lebih mampu membuat
kerusakan dan memusnahkan diri sendiri lebih cepat) betul atau betul? Benar atau tidak? Namun
tergantung bagaimana manusia mengendalikan sebuah pola pikir dan jika kita
renungkan jika seorang manusia telah berbuat kerusakan berarti ia belum paham
betul apa itu filsafat, karena secara sederhana saja filsafat mengajarkan kita
untuk lebih peka mengenai sesuatu yang kita tahu dan bahkan belum tahu, lebih
tepatnya jika seorang yang paham betul filsafat maka ia akan berfikir secara
logis, menimbang-nimbang dampak negatif dan positif, alasan itulah, manusia di
beri otak yang sempurna, karena pada hakikatnya manusia senantiasa harus selalu
berfikir untuk mewujudkan sebuah harapan, memiliki pengetahuan, dan melakukan
apa yang harus dilakukan serta memahami konsep manusia itu sendiri.
Berbicara
mengenai manusia, banyak manusia di dunia ini dengan keragaman karakteristik,
namun ada beberapa hal yang sama bahwakarakter manusia pada dasarnya tegak,
atau memiliki sebuah pendirian/prinsip dan bersifat fleksibel. Walaupun pada
dasarnya prinsip setiap manusia itu berbeda-beda dan pada pengertiannya prinsip
atau pendirian sangat penting bagi kehidupan.Orang yang memiliki prinsip
artinya memiliki ketegasan sikap dalam hidupnya. Sebaliknya, orang yang tidak
memiliki prinsip artinya hidupnya tanpa pedoman, tanpa sikap, dan tanpa
pendirian, maka akan mudah terbawa arus dan akhir kehidupannyapun dapat
dipastikan tidak mengalami kemajuan dengan demikian mengapa manusia harus
memiliki prinsip, kembali lagi bahwa manusia memiliki harapan dan sesuatu yang
dituju untuk dipegang teguh, dengan demikian manusia tentu sudah seyogyanya
memiliki prinsip baik yang mudah di ungkapkan atau yang disimpan pada diri
masing-masing, namun sering di gunakan, memang sejatinya prinsip ini di jalani
di lakukan bukan hanya di bicarakan kepada teman atau orang lain.
Apakah
anda selaku manusia sudah memiliki prinsip hidup?Jika sudah, jalani dan
berusaha konsisten, jika merasa sudah ada namun belum bisa secara tertulis
untuk lebih meyakinkan diri anda, maka jangan sungkan untuk bertanya kepada
sahabat terdekat anda mengenai prinsip hidup mereka. Karena dengan bertanya
anda akan menambah pengetahuan, anda pun akan tahu prinsip hidup sahabat anda,
dan bisa pula kita meniru prinsipnya jika memang sejalan dengan pemikiran kita.
Dengan mengenal prinsip rekan anda,andapun akan lebih mengenal karakteristik
dirinya, disinilah akan timbul kepekaan, kepekaan yang sangat elegant untuk
memahami karakteristik teman anda dan diri anda sendiri. Saya akan membicarakan
mengenai sprinsip rekan dekat saya, dan saya mengetahui salah satu prinsip
hidupnya dalam bertemanprinsipnya adalah “ Jika dia menjauhi saya, maka dia
tidak akan mendapatkan keuntungan dari saya” apa yang anda fikirkan ketika
rekan anda memiliki prinsip macam ini? Tentu kebanyakan dari kita berfikir,
bahwa ia adalah orang yang bisa bekerja sendiri, dan berdasarkan penjelasan
darinya dia cenderung tidak percaya pada orang lain dalam menyelesaikan tugas
kelompoknya, nah inipun nilai karakter rekan anda yang bisa anda amati, dengan
mengenal prinsip hidupnya, kita akan lebih peka bahwa rekan anda ini memiliki
kepribadian yang cukup,baik atau sangat baik. Lantas, tunggu apa lagi, kenali
prinsip diri anda. Dan pernahkah anda mendengar
kata visi dan misi? visi dan misi adalah dua hal yang sangat penting
bagi seseorang dalam menjalankan kehidupan. Visi dan misi ibarat komitmen yang
menentukan langkah langkah yang akan diambil dalam kehidupan. Visi dan misi
membuat seseorang akan senantiasa berbenah dalam menjalani kehidupannya. Tidak
adanya visi dan misi hanya membuat kehidupan seakan tanpa tujuan.Misi adalah suatu
pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan atau lembaga dalam
usaha mewujudkan Visi tersebut. Sudah mengenal
prinsip, visi, dan misi, maka sudah selayaknya kita tahu karakteristik manusia
adalah tegak, memiliki prinsip dan fleksibel bisa menempatkan diri dimanapun
berada, karena manusia adalah makhluk social yang mampu memahami suatu keadaan.
Mari
kita tengok mengenai objek kajian filsafat, bahwa objek filsafat tak terbatas, yakni
segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada. Objek material filsafat adalah
segala yang ada kajian filsafat bergelut
dengan sebuah pengetahuan, Pada perkembangan ilmu terutama pada bidang kajian
filsafat terdapat hal pokok yang menjadi cabang kajian mengenai cara manusia
berfikir. Ketiga cabang tersebut yang pertama merupakan epistemologi dapat diartikan
sebagai teori tentang ilmu pengetahuan atau Theory
of Knowledge.
Epistemologi adalah suatu cabang filsafat yang mengkaji tentang usaha dan upaya untuk mencari tahu suatu kebenaran secara hakiki. Epistemologi akan terus mengkaji tentang suatu fakta sampai pada batas yang tidak dapat dikaji lagi. Batasan dari epistemologi merupakan adalah batasan dari pola pikir manusia, sehingga kebenaran sejati yang tidak dapat dicapai oleh manusia adalah milik tuhan semata.
Di dalam hakikat pengetahuan dalam pandangan epistimologi matematika telah diketahui secara luas bahwa 2 + 2 = 4 jadi memang sudah tentu benar dan pasti dan objek kajian filsafat ini sangat memberi harapan untuk dunia agar dapat menjalani kehidupan seperti dalam penggunaan uang, jual beli, transaksi ada uang pas ada uang kembalian, disini manusia di dunia ini menggunakan objek kajian filsafat secara pasti misal ibu mempunyai uang Rp 2.000 dan ibu membeli garam seharga Rp 1.500 maka berapakah sisa uang ibu? Seluruh manusia di dunia ini tahu bahwa sisanya adalah 500 rupiah, dan ini salah satu objek kajian dari epistimologi.
Epistemologi adalah suatu cabang filsafat yang mengkaji tentang usaha dan upaya untuk mencari tahu suatu kebenaran secara hakiki. Epistemologi akan terus mengkaji tentang suatu fakta sampai pada batas yang tidak dapat dikaji lagi. Batasan dari epistemologi merupakan adalah batasan dari pola pikir manusia, sehingga kebenaran sejati yang tidak dapat dicapai oleh manusia adalah milik tuhan semata.
Di dalam hakikat pengetahuan dalam pandangan epistimologi matematika telah diketahui secara luas bahwa 2 + 2 = 4 jadi memang sudah tentu benar dan pasti dan objek kajian filsafat ini sangat memberi harapan untuk dunia agar dapat menjalani kehidupan seperti dalam penggunaan uang, jual beli, transaksi ada uang pas ada uang kembalian, disini manusia di dunia ini menggunakan objek kajian filsafat secara pasti misal ibu mempunyai uang Rp 2.000 dan ibu membeli garam seharga Rp 1.500 maka berapakah sisa uang ibu? Seluruh manusia di dunia ini tahu bahwa sisanya adalah 500 rupiah, dan ini salah satu objek kajian dari epistimologi.
Jadi mau
atau tidak mau, semua yang berada di dunia ini berhubungan dengan filsafat,
maka dari itu, tunggu apa lagi untuk mencari tahu dan mulai berfikir secara
logis. Peranan Epistemologi sangat besar dalam peradaban dan tingkat pendidikan
manusia, karena suatu peradaban dipengaruhi oleh pengetahuan.
Yang kedua
ada ontology, bahwa Ontologi membahas masalah ada dan tiada.
Ilmu itu ada, tentu ada asal-muasalnya. Ilmu itu ada yang nampak dan ada yang
tidak nampak. Dengan berfikir ontologi, manusia akan memahami tentang
eksistensi sebuah ilmu. Yang ketiga adalah Epirisme memilih pengalaman sebagai sumber utama .Pengalaman
yang dimaksudkan dengannya ialah baik pengalaman lahiriah yang menyangkut dunia
maupun pengalaman batiniah yang menyangkut pribadi manusia saja, jadi kita
selaku manusia yang menjadi agen perubahan bersyukur ada ilmu yang mencari
suatu kebenaran agar tidak bertambahnya kebodohan di dunia yang fana ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar